Tak Pernah Tersentuh Bantuan, Gedung RA/MDTA Nyaris Roboh

By Administrator Jun 16, 2020

Sergai,Sinarsergai.com – Sungguh memperhatinkan d kondisi gedung sekolah Yayasan Pendidikan Raudhatul Athfal (RA) Al Mawadah dan Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA) Al-Washliyah yang berdiri di Dusun I Desa Pematang Pelintahan Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai). Bangunan dinding yang terbuat dari papan, atap seng kini kondisinya nyaris roboh.

Kondisi tersebut membuat anak-anak yang tiap hari mengali ilmu merasa kurang nyaman bahkan dihantui rasa ketakutan ditimpa atap dan kayu penyangga yang sudah rapuh dimakan usia. Sedihnya kata Pembina TK dan MDA M Khairun Nasir, Selasa (16/6/2020) di saat cuaca hujan, anak -anak yang lagi mengikuti proses belajar mengajar di dalam dua ruang terpaksa kucar kacir pindah tempat duduk agar tidak kena air hujan.

Kondisi ini sudah berlangsung cukup lama, hal ini disebabkan ketidak mampuan pihak Yayasan untuk memperbaiki bangunan yang sudah berusia 70 tahunan ini. Bangunan ini sebenar sangat membutuhkan uluran tangan dari pihak dermawan dan orang yang ingin berbagi rezeki terhadap anak-anak didik yang kini berjumlah 79 orang.

Sekolah ini bisa bertahan dan tetap melaksanakan proses belajar mengajar kendati dihantui rasa ketakutan ditimpa atap bangunan.

Sekolah ini tetap eksis beroperasi berkat bantuan dari orang tua anak didik dan warga sekutar yang menyisihkan bantuan. Sementara bantuan dari pemerintah daerah maupun propinsi Sumatera Utara dan pusat hingga kini belum ada . Ungkap Khairul Nasir.

Penuturan sedih juga dilontarkan oleh Dahniar (65) warga sekitar, ia merasa heran sudah cukuplama sekolah tersebut berdiri bahkan telah melahirkan anak-anak yang cerdas bahkan sukses. Namun ia heran hingga bisa dibilang banyak bantuan dikucurkan pemerintah pusat dan propinsi, tapi kok ngak pernah mampir ke sekolah tersebut sedikit saja agar kondisi bangunan yang nyaris roboh bisa diperbaiki.

Ia hanya berharap pemerintah tidak tutup mata dan enggan menyalurkan bantuan ke sekolah tersebut. “Dengan dibantunya sekolah tersebut maka kita tidak secara langsung mencerdaskan generasi penerus yang masih usia dini tersebut. Ia juga menyakini pemerintah pusat dan propinsi tidak tega melihat anak-anak belajar terus dihantui rasa ketakutan ditimpa atap seng dan kayu oenyangga yang sudah rapuh dimakan usia. “Ucapnya. (R-03)

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *