Tidak heran, jika Kemudian Kabupaten Batubara menjadikan pulau ini sebagai salah satu ikon pariwisata serta dilengkapi dengan berbagai fasilitas termasuk membangun penginapan di kawasan pulau dan gencar mempromosikannya.
Pada masa Bupati Batubara OK Arya Zulkarnain, pulau tersebut sempat ditata indah dengan menggunakan dana APBD Propinsi Sumatera Utara. Berbagi pasilitas dibangun guna untuk menjadikan kawasan pulau itu menjadi tempat objek wisata hingga dikunjungi dari berbagai manca negara.
Setelah OK Arya Lengser dari kepemimpinan Kabupaten Batubara, pulau tersebut kini tidak dipugar lagi, sehingga berbagai pasilitas seperti dermaga dan keramba Jaring Apung mulai hilang dicuri hingga kini kondisinya rusak dan sejumlah bangunan terbengkalai.
- Legenda Pulau Salah Nama di Batubara
Legenda ini dikutip dari Sejarawan Batubara Bapak Effendi Tanjung. Menurut catatannya, kisah itu bermula musim paceklik (sulit) melanda tanah batak berkepanjangan. Masyarakat eksodus mengikuti aliran Danau Toba.
Di persimpangan tepatnya di daerah londut Aek kanopan sebagian ke timur menuju Kualuh Ledong, sebagian lagi lurus menuju Tanjung Balai Asahan Sumut.
Saat itu, katanya, Sultan Asahan mendengar kedatangan kaum Batak disambutnya dengan gembira. Persyaratan menanggalkan marga, berganti nama dan dimelayukan (sunat rasul) yang ditentukan sultan dipatuhi mereka.
Rombongan demi rombongan yang memasuki wilayah Asahan diperlakukan sama oleh Sultan dan dipatuhi kaum pendatang. Bak kata pepatah, “Bukan kapak sembarang kapak. Kapak dibuat pembelah kayu, Bukan Batak sembarang Batak, Batak ini Batak Melayu”.
Menurt ceritanya, Ujung kemaluan yang dipotong dikumpul dan diarungkan ke tengah laut. Proses pengarungan inilah tak diketahui dengan pasti. Seluruh pupil yang dihanyutkan ke tengah laut tersangkut di sebuah pulau yang tidak terlalu jauh dari kesultanan Asahan.
Nelayan yang kerap melihat “benda” itu tersangkut di pulau selalu menyebut nama benda itu dalam cerita di darat.
Oleh para tetua laut terutama para pawang melarang nama pulau itu disebut dengan nama yang tersangkut tadi. Dari sejak itu disebutlah nama pulau itu pulau salah nama.