ACEH TIMUR,Sinarsergai.com – Tingginya curah hujan yang melanda Desa Jeungki Kecamatan Peurelak, Kabupaten Aceh Timur, selama dua hari berturut-turut mengakibatkan air sungai meluap dan terjadi banjir. Luapan air itu mengakibatkan banyak rumah warga yang mengalami tergenang dengan ketinggian lebih kurang 1 meter.
Selain rumah warga, dampak dari banjir itu tanah penyangga Jembatan yang berada di Desa Jeungki mengalami longsor. Akibat longsor tersebut, Jembatan terbuat dari Kayu sepanjang 14 meter yang merupakan sebagai penghubung dua desa itu mengalami putus dan tidak bisa lagi dilewati.
Masih menurut Imamuddin (28) warga Desa Jeungki, jembatan itu sebelum putus menjadi dua, kondisinya rusak parah, tapi tidak ada perhatian dari pemerintah. “Kondisi itu diperparah lagi dengan banjir yang diakibatkan selama dua hari ini Jum’at –Sabtu (7-8/10/2022), curah hujan sangat tinggi dan air sungai meluap. “Derasnya arus air tersebut mengakibatkan tanah penyangga jembatan longsor.” Akibat tanah itu longsor, sambungnya, jembatan menjadi roboh dan putus menjadi dua, sehingga tidak bisa lagi dilewati oleh masyarakat. Beber Imamuddin,Minggu (9/10/2022).
“Jembatan yang putus itu sebut Imamuddin, sudah ditinjau oleh pihak kepolisian dan warga setempat. “Sebagai jalan alternatif, masyarakat terpaksa melewati Desa Babah Krueng untuk sampai ke ladang yang diperkirakan berjarak 15 km. Sedangkan melalui jembatan sebelum putus, warga hanya menempuh jarak sejauh lebih kurang 500 meter saja sampai ke ladang dan ada yang menempuh dengan jarak 1 KM juga. Ucapnya.
“Akibat longsor dan jembatan rusak, aktivitas dan perekonomian masyarakat menjadi terganggu. Pasalnya, Pisang, Sawit dan hasil bumi lainnya tidak bisa dijual akibat jembatan putus dan banjir. Kondisi itu butuh perhatian serius dari pemerintah setempat. Kata Imamuddin.(zbn86).