Fakultas hukum universitas Asahan ikuti Bullying di Madrasa Aliyah Negeri (MAN) 2 Labuhan Batu Utara

By Administrator Apr 5, 2023

Labura, Sinarsergai.com – Mahasiswa KKN kelompok IV fakultas hukum Universitas Asahan (UNA) melaksanakan sosialisasi bullying yang diikuti oleh 1000 peserta dari Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2  Labuhan Batu Utara .Rabu (05/04/2023).

Dalam Kegiatan Bullying Dosen pembimbing lapangan, Dany Try Hutama Hutabarat, SH,MH menjelaskan “Bullying adalah tindakan mengintimidasi dan memaksa seorang individu atau kelompok yang lebih lemah untuk melakukan sesuatu di luar kehendak mereka, dengan maksud untuk membahayakan fisik, mental atau emosional  melalui pelecehan dan penyerangan. Orang tua sering tidak menyadari, anaknya menjadi korban bullying di sekolah”jelas Dosen Dany. 

Lanjut Dosen Dani “Bentuk yang paling umum dari yaitu bentuk penindasan/ bullying di sekolah adalah pelecehan verbal, yang bisa datang dalam bentuk ejekan, menggoda atau meledek dalam penyebutan nama. Jika tidak diperhatikan, bentuk penyalahgunaan ini dapat meningkat menjadi teror fisik seperti menendang, meronta-ronta dan bahkan pemerkosaan, “terang Dosen Dani. 

Biasanya pelaku memulai bullying di sekolah pada usia muda, dengan melakukan teror pada anak laki-laki dan perempuan secara emosional atau intimidasi psikologis. Anak mengganggu karena berbagai alasan. Biasanya karena mencari perhatian dari teman sebaya dan orang tua mereka, atau juga karena merasa penting dan merasa memegang kendali. Banyak juga bullying di sekolah dipacu karena meniru tindakan orang dewasa atau program televisi.

Perbulian memiliki efek jangka panjang pada korban dan si bully itu sendiri. Untuk korban, perlakuan itu merampas rasa percaya diri mereka. Untuk pelaku bullying, efeknya adalah menjadi kebiasaan dan kenikmatan untuk meningkatkan ego mereka.

Ketakutan dan trauma emosional yang diderita si korban dapat memicu kecenderungan untuk putus sekolah. Beberapa anak-anak yang terbiasa melakukan bullying di sekolah akhirnya dapat menjadi orang dewasa yang kejam atau penjahat.

Apa yang Perlu Diperhatikan…
Korban tidak akan mengeluh karena takut menerima reaksi dari si pengganggu. Namun, mereka biasanya menunjukkan beberapa gejala seperti di bawah ini:
kesulitan tidurkesulitan menaruh perhatian di kelas atau kegiatan apapunsering membuat alasan untuk bolos sekolahtiba-tiba menjauhkan diri dari aktivitas yang disukai sebelumnya seperti naik bus sekolah atau mengunjungi tempat bermain tampak gelisah, lesu dan putus asa terus-menerus. 
Cara melindungi anak yang sedang dibuli.

Mencari bantuan sekolahDengan meningkatnya jumlah kekerasan di sekolah baru-baru ini, sangatlah penting bagi kita untuk menanggapi kekhawatiran anak dengan serius. Selidikilah apakah bullying yang diterima masih dalam batas wajar, atau Anda harus membahasnya dengan guru.

Bicara pada pelaku bullyingDi balik tindakan berani mereka, para penindas pada dasarnya pengecut. Mereka bertindak jahat dan menjatuhkan orang lain untuk menutupi ketidak-amanan mereka sendiri dan kurangnya rasa percaya diri. Bullying mudah dijinakkan ketika kekuasaan dan kontrol diambil.

Berdayakan anak AndaBerdiskusi dengan anak Anda untuk mengatasi bullying yang tidak terlalu parah. Misalnya, abaikan ejekan atau gangguan non fisik. Contoh lainnya adalah bersahabat dengan semua orang lain sehingga ketika si penindas mulai beraksi, anak Anda memiliki teman-teman yang membantu atau membelanya.

Bicara tentang pengalaman Anda sendiriCeritakan pengalaman Anda sendiri di sekolah kepada anak. Ini akan membantu anak tahu bahwa dia tidak sendirian dalam situasi seperti itu.

Bentuk persahabatan di luar sekolah.Upayakan anak-anak terlibat dalam kegiatan ekstrakurikuler seperti kursus, kegiatan keagamaan, pramuka, dan lainnya di mana mereka bisa menciptakan kelompok sosial lain dan belajar keterampilan baru. Ini akan membiasakan anak untuk bersosialisasi dan lebih dapat menghadapi situasi yang tidak menyenangkan.

Perempuan secara emosional atau intimidasi psikologis. Anak mengganggu karena berbagai alasan. Biasanya karena mencari perhatian dari teman sebaya dan orang tua mereka, atau juga karena merasa penting dan merasa memegang kendali. Banyak juga bullying di sekolah dipacu karena meniru tindakan orang dewasa atau program televisi.

Pebulian memiliki efek jangka panjang pada korban dan si bully itu sendiri. Untuk korban, perlakuan itu merampas rasa percaya diri mereka. Untuk pelaku bullying, efeknya adalah menjadi kebiasaan dan kenikmatan untuk meningkatkan ego mereka.

Ketakutan dan trauma emosional yang diderita si korban dapat memicu kecenderungan untuk putus sekolah. Beberapa anak-anak yang terbiasa melakukan bullying di sekolah akhirnya dapat menjadi orang dewasa yang kejam atau penjahat.

Kepala Sekolah MAN 2 Labura Ibu Nasrah Bina Sejahtera SPd., MSi. “Akhir ini sering terjadi bullying di sekolah sekolah Labura ini,Oleh karena itu kami dari pihak sekolah sangat berterima kasih kepada mahasiswa KKN kelompok IV universitas asahan karena sudah memberikan edukasi kepada siswa siwi MAN 2 Labura” Tutup Nasrah. 

Turut mengikuti ketua kelompok,Riky Santoso,sekretaris, Bella Sultana Balqis,Bendahara,Pelangi Aulia Zahra,Anggota kelompokMariyani,Masyita Hayani,Dholy Fahri Akbar,Nurma Anggita Putri Tarigan,Dimas Poliansyah ,Ica Zuniar Sari,Syafira Hasril ,Anugerah Jaya halawa ,Edi Winardi,pamiluddin ,Tri Vena Aginta Barus.(KK)

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *