Jangan Buka Identitas Anak Bisa Berisiko, Ketua SMSI Sumut Erris J Napitupulu : Wartawan Akan Dikenal Melalui Tulisan

By Sinarsergai Mar 4, 2024

SERGAI, Sinarsergai.com – Kegiatan pelatihan jurnalistik dengan tema, “Membangun daerah lebih maju bersama wartawan berkualitas, diselenggarakan oleh media online Sinarsergai.com di Theme Park Pantai Cermin, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara, Minggu (3/3/2024)

Dalam kegiatan ini Pemimpin Umum media online Sinarsergai.com, Zuhari mengundang para wartawan Kabupaten Serdang Bedagai, maupun dari luar Kabupaten Serdang Bedagai, serta menghadirkan, Eris J Napitupulu (ketua SMSI Sumut), Austin Tumengkol M.Ikom (penguji UKW PWI Sumut/penasehat SMSI Sumut), dan Agus Sinambela S.Sos (kabid pendidikan dan pelatihan SMSI Sumut)

Dikesempatan tersebut, ia meminta semua wartawan memahami tugas dan fungsi sebagai wartawan. Patuhi aturan dalam menjalankan tugas dan fungsi di lapngan. “Jangan takut dibenci, itu resiko bagi wartawan jika menyampaikan kritik kinerja pejabat publik maupun masyarakat. Terkadang wartawan juga disanjung ketika berita yang disampaikan memuji-puji pejabat publik maupun kegiatan masyarakat.

“Jadi seorang wartawan harus membekali diri dengan ilmu pengetahuan dan harus siap mental.” tegas Zuhari.

Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI,) Sumatera Utara Eris J Napitupulu menyampaikan bahwa dalam penyajian berita sebagai wartawan yang profesional harus melakukan konfirmasi, jangan suka hati kita dalam buat berita. Ia juga berpesan kalau ingin dikenal orang, maka kenalkan melalui tulisan, kenalkan dengan kepribadian, wartawan itu harus intelektual, rapih, bersih, dan keren, juga harus bersama-sama untuk memajukan perusahaan, wartawan memberikan berita, menyajikan berita yang positif, kritik membangun, dan mungkin ada hal-hal lain masukan dari Pemimpin perusahaan untuk perkembangan perusahaan.

Sedangkan Austin Tumengkol M.Ikom salah satu Penguji UKW dan Pemimpin Redaksi waspada.co.id menyampaikan, pemahaman yang lebih dalam lagi tentang kode etik jurnalistik dan pemahaman pemberitaan ramah anak (PPRA), sebagai wartawan yang membuat berita positif tentang prestasi anak harus memperhatikan sifat psikologis anak tersebut.

Di PPRA (Pedoman Pemberitaan Ramah Anak ) sebutnya, wartawan tidak boleh menulis identitas anak, dan janganlah sesekali kita membuka identitas anak, karena jika itu terjadi sangat beresiko mengahadapi sanksi hukum.

Dan sebagai narasumber terakhir, Agus Sinambela S.Sos menjelaskan bagaimana seorang wartawan harus memperhatikan tulisan beritanya, banyak sekarang wartawan yang sepele terhadap tulisannya. Dalam hal itu, agar tulisan wartawan tidak salah perlu ada koreksi sebelum di terbitkan. Maka nya harus ada seorang editor yang akan memperbaikinya.

Jika ingin membuat berita yang penulisannya baik dan benar pakailah metode Piramida terbalik, dan memberikan tips kepada wartawan, perbanyak referensi dari portal berita nasional dan banyaklah membaca, dengan begitu pasti akan membuat kita lebih baik lagi dalam menulis berita

Kegiatan ini dirangkai dengan berbagi rezeki kepada 20 anak yatim. Di penghujung acara para wartawan melakukan praktek menulis berita yang hasil tulisannya dikoreksi oleh Agus Sinambela S.Sos, yang bertujuan untuk mengetahui dimana kesalahan yang dilakukan wartawan dalam menulis berita, agar tidak terjadi lagi ketika mereka menulis berita dikemudian hari.(Ren)

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *