Sport

Kadispora Sumut H Baharuddin Siagian : Jangan Alasan Puasa Malas Bekerja

×

Kadispora Sumut H Baharuddin Siagian : Jangan Alasan Puasa Malas Bekerja

Sebarkan artikel ini

MEDAN,Sinarsergai.com – Kadispora Sumut H Baharuddin Siagian, SH, MSi mengingatkan kepada seluruh stafnya, menjalankan ibadah puasa disaat bekerja merupakan ibadah. Hal itu tentunya anjuran Nabi Muhammad SAW, jangan menjadikan puasa sebagai alasan untuk bermalas -malasan disaat bekerja. Tentunya, bekerja disaat menjalan ibadah puasa Ramadhan akan mendapatkan ganjaran pahala yang berlipatdari Allah SWT.

Hal itu disampaikannya mengutip tausiyah Ustadz Cahyadi yang akrab disapa Ucay, pada saat memperingati Isra’ Mi’raj dan menyambut datangnya Bulan Suci Ramadhan 1445 H, berlangsung di UPT Masjid Al Umaro di Lingkungan Sumut Sport Center Jalan William Iskandar, pada Rabu (06/03/2024).

” Masih kata Ustadz Ucay, kita telah mendapatkan ilmu yang semula kita tak mengetahuinya. Apalagi kita bekerja di lingkungan pemerintahan, jadi tidak boleh etos kerja kita menurun saat menjalani ibadah puasa Ramadhan. Melainkan, jika kita tetap bersemangat menjalankan dua kewajiban itu bekerja dan ibadah puasa, maka Allah SWT akan memberikan pahala yang berlipat-lipat,”ucapnya.

Baharuddin kembali mengatakan, saat ini dan beberapa hari dan bulan depan tepatnya 8 September 2024, Sumut dan Aceh akan melaksanakan pesta olahraga terbesar di negeri ini yakni pelaksanaan PON XXI 2024. Untuk itu, disaat memasuki bulan Suci Ramadhan tidak ada alasan bekerja untuk tidak bersemangat melayani masyarakat.

“Justru di Bulan Suci Ramadhan sebutnya, kita menjalankan ibadah puasa, akan menjadi ladang amal , karena kita bekerja melayani masyarakat untuk mempersiapkan berbagai persiapan penting pada pelaksanaan PON mendatang,” harapnya.

Sementara itu, Ustadz Ucay jebolan Akademi Sahur Indonesia (AKSI) 2022 Indosiar, setelah menyampaikan sejarah nyata perjalan Nabi Muhammad yakni Isra’ Mi’raj, juga mengingatkan ada beberapa hal yang penting untuk menyambut ibadah puasa Ramadhan.

Dikatakannya, sebelum datangnya bulan penuh rahmat dan pahala itu, wajib meminta maaf kepada kedua orang tuanya. Selanjutnya, kedua suami istri saling bermaafan, bila saja salah satu orang tuanya atau keduanya sudah wafat doakan orang, datang atau ziarahi kuburnya, dan harus bermaafan diantara semua teman, sahabat, tetangga dan lainnya.(Yon)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *