MADINA,Sinarsergai.com – Dana Desa (DD) di Kabupaten Mandailing Natal (Madina) masih banyak yang belum dicairkan. Akibat belum cair DD tersebut, berbagai program di desa menjadi terhambat untuk dilaksanakan.
“Perputaran perekonomian di daerah ini juga mengalami lambat dan daya beli masyarakat menjadi berkurang.” Saat ini perekonomian di tengah-tengah masyarakat semakin sulit, dan secara otomatis pengunjung maupun pembeli di berbagai tempat pasar mengalami penurunan.
Selain itu, kesempatan untuk bekerja juga semakin sempit (sulit) yang berdampak terhadap banyak nanti pengangguran.
“Kondisi ini termasuk salah satunya dampak dari tidak cair nya Dana Desa (DD). Dan bantuan sosial seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT), tidak dapat dicairkan.” Hal itu dikemukakan oleh Pengamat Kebijakan Pemerintah Madina Ali Musa Nasution,Sabtu (10/3/2024)
Dibeberkannya bahwa, dampak lain yang bisa dirasakan kecewa dan tidak bertanggungjawab. Kegiatan ini berlangsung lancar, sukses dan aman.
Lebih lanjut diterangkan Ali, hal ini bukan cuma bualan saja, masih segar di ingatan bahwa kasus PPPK yang melibatkan DHS mantan kadis pendidikan yang kasusnya sampai sekarang belum selesai dan masih bergulir malah ditambah lagi. Dugaan kuat anggaran itu hanya titipan mungkin dari oknum-oknum dan unsur perangkat Desa yang melibatkan anggaran Dana Desa”
“Nah,akibat terindikasi banyaknya titipan yang mengatasnamakan instansi tertentu dan yang lebih hebatnya lagi di lapangan juga ditemukan bahasa APBDes tidak akan di posting kalau desa tersebut tidak menerima titipan yang dibebankan kepada pihak desanya masing-masing “
Situasi ini tentunya harus diusut hingga tuntas,sehingga ke depan tidak sesuai arahan dan petunjuk. “Air bersih ini sulit diperoleh masyarakat di Desa Pekan Tanjung Beringin, Desa Nagur,Sukajadi dan lainnya.
” Kadis PMD Madina diminta untuk tidak ikut melibatkan diri dan jangan mau diintervensi. Diharapkan tidak melibatkan tidak melibatkan lahan pertanian sendiri.” Jangan mau terintervensi untuk kepentingan oknum yang tidak bisa dipertanggung jawabkan.(Kis)