Petani Desa Nagur Kesulitan Dapatkan Pupuk Subsidi,Hasil Panen Menurun – Sinarsergai
Daerah

Petani Desa Nagur Kesulitan Dapatkan Pupuk Subsidi,Hasil Panen Menurun

×

Petani Desa Nagur Kesulitan Dapatkan Pupuk Subsidi,Hasil Panen Menurun

Sebarkan artikel ini

SERGAI,Sinarsergai.com – Hasil panen padi petani di Dusun VI Desa Nagur Kecamatan Tanjung Beringin, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara, tahun ini menurun drastis dibandingkan tahun kemarin, hal ini disebabkan masih sulitnya para petani untuk mendapatkan pupuk subsidi, karena pupuk subsidi sangat berpengaruh sekali untuk hasil pertumbuhan padi.

Ucap Sunario (41) petani di Desa Nagur mengungkapkan, ia mengelola lahan pertanian yang ditanami padi seluas 6 Hektar lahan, kesulitan memperoleh pupuk sangat dirasakannya. Harga pupuk subsidi dengan nonsubsidi sangat jauh berbeda, setiap tahunnya mereka menerima pupuk subsidi sebanyak 3 sak per setiap kartu keluarga, pupuk subsidi harganya Rp150.000 persak, sedangkan nonsubsidi harganya Rp.300.000, dengan jenis yang sama yaitu pupuk Urea, jadi ia berharap agar pemerintah pusat atau daerah dapat menurunkan harga pupuk, Minggu (10/3/2024).

Dikatakannya, terkadang pupuk subsidi yang didapat pertahun tidak mencukupi, sehingga ia terpaksa membeli dengan pupuk non subsidi harga normal, hal inilah yang membuat menurunnya pendapatan hasil panen padi. Biaya yang dikeluarkan dari bercocok tanam hingga panen tidak sebanding, lebih besar pengeluaran dari pendapatan.Bebernya.

Sat ini terangnya, harga pupuk subsidi cukup tinggi. Para petani di Dusun VI Desa Nagur sudah menjerit, ditambah lagi dengan harga obat untuk hama, tergantung hama apa yang mau dibasmi, jika untuk hama ulat padi yang memakai jenis amate harganya mencapai Rp.150.000 per seratus mililiter (ml), bukan perbotol. Keluhnya.

Hal yang sama juga dialami M.Syarif (62), petani Desa Nagur, selain menurun hasil panen dan masalah harga pupuk, pada saat ini harga gabah yang dihasilkan petani terdapat dua jenis yaitu gabah basah dan kering, dimana gabah kering belum diketahui harganya, kalau gabah basah harganya Rp.63.000 per sepuluh kilogram, namun ini bukanlah solusi dari masalah harga pupuk dan hasil panen, sehingga dia juga berharap pemerintah untuk menstabilkan kembali harga pupuk. Tolong la pemerintah para petani yang hanya mencari sesuap nasi ini dan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Ujarnya dengan nada sedih. (Ren)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *