Nah kalau ada permasalahan parkir, ya kalian amankan itu pengelolanya jangan pekerjanya. Dan lagian mereka ini punya identitas diri seperti kartu parkir elektronik dan QRIS pihak perusahaan.
Jangan kalian tangkapi orang-orang pekerja parkir namun pengelolanya kalian lepas tanpa ada pemberian sanksi. Kemudian Wong meminta agar orang-orang yang diamankan oleh Dishub Medan tersebut diturunkan dari mobil patroli polisi.
“Jadi kalian sita aja kartu parkir dan meminta pengelolanya yang dipanggil ke Dishub Medan,” tegas Wong sembari kalau mau PAD naik maka pengelolaannya harus profesional tidak hanya cara pengutipan pakai mesin E Parking akan tetapi tata cara kelola sehingga parkir itu tidak menambah kemacatan jalan.
Terlebih mereka ini hanya pekerja bukan pengelola, sekali saya ingatkan kalau mereka belum punya mesin E-Parking ya perusahaan yang kalian kejar bukan pekerja yang kalian tertibkan.
“Nah ini jelas ada nama perusahaan swasta yang mengelola parkir, maka untuk itulah kalian datang kesana,” tegas Wong kepada R Sembiring yang memimpin operasi penertiban jukir Dishub Medan.
Kita sangat setuju PAD Parkir meningkat akan tetapi kalau kejadian seperti ini ternyata banyak pengelola parkir yang lepas ‘tangan’, kalau mereka serius harus menyediakan alat mesin parkirnya.
Kata Wong, kepada R Sembiring mereka petugas parkir pinggir jalan ini mengaku ada pimpinan dan pengelolanya.
Jika kartu tanda parkir ini palsu, mana mungkin mereka berani bekerja disini kalau tak jelas identitas terlebih dilogo ini ada lambang Dishub dan Pemko Medannya.
Bahkan tadi mereka ini sudah mendapatkan jaminan dari pihak pengelola kalau ada masalah bisa memghubungi penanggungjawab. “Sebagaimana Dedi Batubara mengatakan cukup dengan QRIS saja dan kalau ada masalah hubungi dia kepada para pekerjanya”.
Kan Ini sudah jelas siapa pengelolanya, Dishub Medan harus memanggil pengelola dan kita meminta pimpinan DPRD Kota Medan memanggil pihak Dishub Medan maupun pengelola parkir sekota Medan untuk RDP terkait permasalahan penertiban parkir.