SERGAI,Sinarsergai.com –
Masyarakat Dusun Sei Tontong, Desa Melati II, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara, senang bertemu dengan Nikson Nababan, bakal calon Gubernur Sumut di tahun 2024.
Begitu tiba di lokasi pertemuan, tepatnya di Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Bintang Jaya, Sabtu (11/5/2024), Nikson Nababan langsung disambut hangat masyarakat.
Masyarakat tampak tak sabar dan bersemangat ingin mendengarkan Nikson Nababan berbicara, terlebih harapan mereka agar sektor UMKM dan pendidikan diprioritaskan. Mantan Bupati Tapanuli Utara 2 periode itu pun menyapa warga dengan salam khas nasionalnya.
Nikson kemudian mengawali pembicaraan menggunakan bahasa Jawa, karena meski seorang Batak, ia juga bergelar Kanjeng Pangeran Raden Ario dan Darmonagoro di akhir namanya.
Banyak hal yang disampaikan Nikson, mulai dari pengalamannya memimpin 10 tahun Taput, pola dan prinsip dalam memimpin rakyat, hingga keinginan mengabdi demi membangun Sumut.
“Bagaimana pendidikan kita dongkrak gratis, dan memberikan beasiswa berprestasi dan keluarga miskin. Begitu juga kesehatan, dengan melengkapi fasilitas layanan hingga penyediaan bidan, perawat dan dokter,” jelas Nikson.
Begitu juga akses infrastruktur jalan desa, jalan pertanian dan jalan umum, ujar Nikson, disiapkan bagi masyarakat. Sehingga masyarakat di seluruh desa, merasakan jalan layak, yang mendukung pertanian dan ekonomi.
Begitu juga di bidang pertanian melalui mekanisasi pertanian, sektor usaha UMKM dengan pemberian stimulus, hingga mempermudah birokrasi dan pelayanan bagi masyarakat.
“Itulah sepintas pengalaman kami membangun Taput 10 tahun. Desa-desa di sana merdeka, karena prinsip saya membangun dari bawah (bottom up), jadi desa kuat, kota maju sehingga negara kuat,” sambungnya.
Warga Sei Tontong, Asih, mengatakan kekagumannya atas kepemimpinan Nikson Nababan di Taput. “Paparan bapak tadi membuat kami kagum, semestinya begitulah pemimpin yang diharapkan rakyat,” ujar Asih.
Ketua LKP Bintang Jaya itu pun sependapat dengan Nikson, yakni masyarakat harus berdaya saing. Ia menginginkan sektor UMKM dibenahi, khususnya agar usaha konveksi yang ia tekuni bisa mandiri. “Saya ingin memiliki usaha konveksi sendiri, warga di sini juga bisa ada usahanya,” sebutnya.