PLN Tanjung Tiram Gencar Sosialisasi ke Pelanggan Program 720 Jam Nyala – Sinarsergai
Daerah

PLN Tanjung Tiram Gencar Sosialisasi ke Pelanggan Program 720 Jam Nyala

×

PLN Tanjung Tiram Gencar Sosialisasi ke Pelanggan Program 720 Jam Nyala

Sebarkan artikel ini

BATUBARA, Sinarsergai.com, — Maneger PT PLN (Persero) Rayon Tanjung Tiram Agus menyebutkan pihaknya sedang gencar melakukan sosialisasi pada program 720 jam nyala bagi pelanggan PLN didaerah setempat.

Program tersebut, dilakukan dengan mengedepankan prinsip sosialisasi untuk menghindari polemik antara petugas dan pelanggan PLN saat melakukan pemantauan di lapangan.

Pernyataan itu dikemukakan Agus kepada Sinarsergai.com, saat silaturrahmi di Cafe Agam Kopi di Terminal Tanjung Tiram, Selasa (9/7/24).

Agus menerangkan, untuk menerapkan program tersebut, pihaknya mengaku butuh dukungan dari masyarakat agar petugas dapat lebih mudah melakukan sosiasilisasi.

Meskipun, Agus tidak membantah masih banyak juga problem yang dihadapi petugas karena memang instalasi yang terpasang masih banyak yang compang-camping pada masa kepemimpinan yang terdahulu.

Agus menegaskan, prinsip kerja yang dianutnya selalam setahun menjabat perusahaan BUMN itu di Tanjung Tiram tidak banyak mendapat kendala yang berarti. Bahkan dia mengaku menjabat selama setahun di Tanjung Tiram, dirinya lebih enjoy bahkan betah tinggal didaerah itu. Katanya.

“Ya, selama ini, saya masih nyaman- nyaman aja, tidak ada kendala yang berarti, jikapun ada yang komplin, masih bisa kita selesaikan dilapangan,,” terang dia.

Secara tehnis, Agus menerangkan program 720 jam nyala yang di terapkan Perusahaan Plat merah itu dilakukan untuk menertibkan pemakaian tenaga listrik di masyarakat. 720 Jam Nyala itu, katanya, adalah pemakaian KWH maksimal bagi pelanggan PLN.

Contoh, misalnya dia menerangkan jika dikompersikan program 720 jam nyala itu berupa pemakaian KWH maksimal suatu daya.

Dia menerangkan, jika ditemukan pelanggan yang mungkin MCB-nya itu tidak standart, itulah yang mengakibatkan naiknya jumlah meteran melebihi angka maksimum.

“Jika MCB-nya itu tidak standart, maka pemakaian KWH-nya naik, maka itu akan kita sarankan dua hal, Pertama kurangi pemakaian, kedua, tambah daya. Nah prinsip itu lebih kita utamakan di lapangan,” tegas Agus.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *