Sinarsergai.com, Batubara – Malam mencekam menyelimuti pesisir Kabupaten Batubara pada minggu, 22 September 2024. Air laut yang meluap dalam banjir rob besar menghantam dua kawasan padat penduduk, Desa Bandar Rahmat dan Kelurahan Bagan Area, Kecamatan Tanjung Tiram. Ratusan rumah tergenang, masjid-masjid ditutup, sekolah lumpuh, dan warga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Malam Rob yang Memutus Nafas Aktivitas Warga
Sekira pukul 20.00 WIB, gelombang pasang mulai merayap ke daratan. Dalam hitungan jam, jalanan yang biasa dilalui warga sudah berubah menjadi sungai asin. Rumah-rumah warga tak luput, begitu juga rumah ibadah yang menjadi denyut kehidupan sosial di dua wilayah itu.
Desa Bandar Rahmat menjadi salah satu titik paling parah. Tak kurang dari 200 rumah terendam, termasuk masjid utama yang menjadi pusat ibadah masyarakat. Kepala Desa Suf Miswan mengatakan, “Air laut masuk sampai ke ruang utama masjid. Untuk sementara waktu, seluruh aktivitas ibadah berjamaah dihentikan.” Situasi serupa juga terjadi di Kelurahan Bagan Area. Sebanyak 120 rumah terdampak, dan satu masjid besar turut tergenang. Lurah Hanafi menyebut pihaknya sempat menutup masjid untuk dibersihkan dari sisa-sisa air laut.
Pendidikan dan Ekonomi Lumpuh
Tak hanya permukiman dan rumah ibadah, dunia pendidikan pun ikut terdampak. Aktivitas belajar mengajar di sekolah-sekolah Desa Bandar Rahmat terpaksa dihentikan. Genangan air masuk hingga ke ruang kelas dan halaman sekolah. Pihak sekolah kini berjibaku melakukan pembersihan agar kegiatan belajar bisa segera berjalan kembali.
Akses jalan utama di beberapa titik tak bisa dilalui. Warga harus mencari jalan memutar, sementara sebagian lainnya memilih mengungsi ke rumah kerabat atau fasilitas umum yang masih aman. “Semua aktivitas lumpuh. Kami tidak bisa bekerja, anak-anak tidak bisa sekolah, dan kami pun khawatir banjir ini akan datang lagi,” keluh Nurhayati, warga Bagan Area yang rumahnya terendam hingga setinggi lutut orang dewasa.
TRC BPBD Bergerak, Tapi Warga Butuh Lebih













