Sinarsergai.com – Pohon beringin, dengan akarnya yang menjuntai dan tajuknya yang rindang, telah lama menjadi bagian penting dari lanskap budaya dan spiritual banyak masyarakat, terutama di Asia Tenggara.
Pohon ini tidak hanya sekadar tanaman, tetapi juga dianggap sebagai tempat tinggal para dewa, roh leluhur, atau bahkan portal menuju dunia lain.
Baca juga: Pj Gubsu Agus Fatoni Siapkan Sanksi Tegas Bagi ASN yang Tidak Netral
Mengapa Pohon Beringin Begitu Khusus?
1. Umur Panjang:
Pohon beringin dapat hidup sangat lama, bahkan hingga ratusan tahun.
Umur panjang ini membuatnya dianggap sebagai simbol keabadian dan kekuatan alam.
2. Akar yang Menjuntai:
Akar udara yang menjuntai dari cabang-cabangnya menciptakan kesan mistis dan dianggap sebagai penghubung antara dunia atas (langit) dan dunia bawah (bumi).
3. Lingkungan yang Teduh:
Pohon beringin memberikan keteduhan yang luas, membuatnya menjadi tempat yang nyaman untuk berkumpul dan beristirahat.
Hal ini membuatnya menjadi titik pusat aktivitas sosial dan spiritual.
Baca juga: Pelatihan Tekun Tenun Bidik Pasar Global, Dekranasda Dorong Inovasi Pengrajin Sergai
Pohon Beringin dalam Berbagai Budaya
1. Jawa:
Dalam budaya Jawa, pohon beringin sering dikaitkan dengan konsep kayon, yaitu tempat bersemayamnya roh leluhur.
Pohon ini sering ditemukan di dekat makam atau tempat-tempat keramat.
2. Bali:
Di Bali, pohon beringin dianggap sebagai *watu gede* atau batu besar, tempat bersemayamnya kekuatan kosmik.
Pohon ini sering ditanam di sekitar pura dan tempat-tempat suci lainnya.
3. India:
Dalam mitologi Hindu, pohon beringin (dalam bahasa Sanskerta: banyan) dikaitkan dengan konsep keabadian dan siklus kehidupan.
Pohon ini sering digambarkan sebagai tempat tinggal para dewa.
Baca juga: Kasus Pabrik Ekstasi di Medan Area, 5 Terdakwa Terancam Dihukum Mati
Ritual dan Kepercayaan Terkait Pohon Beringin
1. Tempat Persembahan:
Pohon beringin sering dijadikan tempat untuk memberikan sesaji kepada roh leluhur atau para dewa.