Mengutip tulisan Ir Zulfikar Tanjung di halaman 1 Harian Mimbar Umum Medan terbitan Kamis 7 November 2024, ada beberapa hal yang dapat disimak. Berikut kutipan tulisan Mimbar Umum dimaksud :
*Oleh Ir Zulfikar Tanjung*
Sebagai salah satu media cetak tertua di luar Pulau Jawa, merayakan 79 tahun Mimbar Umum tak hanya tentang panjangnya usia namun juga komitmen teguhnya untuk tetap menyala di tengah gempuran era digital.
Berdiri di masa awal kemerdekaan, Mimbar Umum telah menjadi saksi perjalanan panjang bangsa ini, dari masa perjuangan hingga era reformasi, dan terus menjadi suara tepercaya di setiap zaman.
Transformasi digital kini menghadirkan tantangan yang tak terelakkan bagi media cetak, dengan arus informasi yang bergerak begitu cepat di dunia maya.
Di tengah perubahan yang tak terhindarkan ini, Mimbar Umum memegang teguh visi awalnya sebagai media perjuangan — bukan hanya dalam konteks fisik sebagai koran cetak, tetapi sebagai pelopor jurnalistik yang mengedepankan kebenaran, kedalaman, dan kepentingan publik.
*(Menerima Transformasi Digital, Menghadapi Tantangan Zaman)*
Perkembangan teknologi menghadirkan lanskap baru di dunia jurnalistik. Dalam menjawab tantangan ini, Mimbar Umum tidak hanya berfokus pada keberlangsungan edisi cetak, tetapi juga merambah platform digital dengan serius.
Kehadiran media digital membuka peluang untuk menjangkau lebih banyak pembaca, dan Mimbar Umum memanfaatkannya melalui situs web serta kehadiran di media sosial.
Transformasi digital ini bukan sekadar mengikuti tren, melainkan upaya untuk memastikan bahwa suara khas Mimbar Umum tetap terdengar di tengah bisingnya informasi yang beredar cepat di dunia maya.
*(Konten Premium dan Nilai Lokal: Menjaga Ciri Khas Jurnalisme)*
Di era berita instan, Mimbar Umum memahami bahwa kekuatan media cetak bukan pada kecepatan, tetapi pada kedalaman dan kualitas berita.
Sejak didirikan, Mimbar Umum memiliki tradisi sebagai penyampai aspirasi masyarakat dan pembawa perspektif lokal yang unik.
Nilai-nilai ini masih kuat dipertahankan sebagai ciri khas yang membedakan Mimbar Umum dari media lainnya.