Saat ini, SN memang diketahui menjadi calon bupati di Sumatera Utara. Razman menegaskan, somasi itu tidak ada kaitannya dengan pilkada 2024.
Ia lalu memprotes keras pernyataan M yang mengatakan dirinya membawa dampak buruk pada organisasi tersebut. Pernyataan ini sangat menghina bagi Razman.
“Kapan saya divonis pengadilan melakukan tindakan asusila hingga membawa dampak buruk pada organisasi ini?,” ucap Razman.
Kalau pun itu dikaitkan dengan berbagai konflik yang dihadapi Razman saat itu, ia menyebut hal tersebut konflik entertain dan tidak hubungannya dengan organisasi.
Ia mengaku tidak diam lagi atas penghinaan tersebut.
“Selama 28 bulan ini saya diam, tapi tunggu saja akan saya sikat. Demi harga diri saya, saya tidak akan diam lagi!,” ucapnya keras.
Razman menuntut SN bertanggung jawab atas omongan tersebut, dan mampu membuktikannya. “Buktikan bahwa saya tidak kompeten, tidak berkontribusi dan membawa dampak buruk pada keluarga organisasi,” tegasnya.
Razman mengaku SN nantinya terpilih menjadi bupati. Ia mengaku malah lebih bersemangat mengejar kasus ini.
“Bila anda jadi bupati, akan saya kejar terus kasus ini. Apalagi sudah beredar informasi soal calon bupati ini juga terkait LHKPN KPK-nya yang tidak sesuai,” tegasnya.
Razman mengaku mengalami kerugian imaterial atas pernyataan SN dan M tersebut, karena menyangkut pribadi dan keluarganya. Apalagi video di kanal itu sudah ramai ditonton netizen. (Nett)