Politik

Ridha Sebut UHC ‘Plampung’ di Debat Publik Ketiga oleh KPU Medan

×

Ridha Sebut UHC ‘Plampung’ di Debat Publik Ketiga oleh KPU Medan

Sebarkan artikel ini
Teks Foto : Tampak Paslon No.1 Riko-Zaky, Paslon No.2 Ridha-Rani dan Paslon No.3 Hiro saling bergandengan tangan seusai pelaksanaan debat publik ketiga yang diselenggarakan oleh KPU Medan di Hotel Grand Mercure. (ist)

MEDAN, Sinarsergai.com – Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Medan No.2 Prof Ridha-Abdul Rani menguasai arena pada Debat Publik Ketiga yang diselenggarakan KPU Kota Medan di Ballroom Hotel Grand Mercure, Jumat (22/11/24) malam.

Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Medan Hasyim, Paslon Walikota dan Wakil Walikota Medan Ridha-Rani, Ketua Relawan Wong Berani Kota Medan, Wong Chun Sen Tarigan bersama partai pendukung seusai menggelar temu pers setelah pelaksanaan debat publik ketiga oleh KPU Medan. (ist)

Bahkan pada sesi para Paslon Walikota dan Wakil Walikota Medan diberikan kesempatan untuk saling bertanya, Paslon No.2 Ridha-Rani memberikan pertanyaan yang menohok kepada Paslon No.1 Rico-Zaki dan Paslon No.3 Hiro yang selalu membangga-banggakan tentang UHC.

Dimana Paslon 3 Hiro menjawab bahwa nantinya ada UHC plus yang dimana selain pasien keluarga pasien juga diberikan makan serta mengaktifkan Puskesmas 24 jam, senada dengan itu Paslon No.1 menegaskan UHC Premium selain mutu pelayanan yang menegaskan jangan ada lagi pasien yang tidak mendapatkan kamar harus dapat, dan begitu juga ada obat yang tidak ditanggung oleh BPJS Kesehatan maka ditanggung oleh Pemko Medan.

Setelah Paslon No.1 dan No.3, kemudian Ridha menyampaikan bahwa UHC sangat penting dan perlu untuk dilanjutkan namun perlu diingat UHC ibaratkan Plampung dalam kondisi darurat.

“Contoh bila kita naik pesawat kan ada perlengkapan penyelamatan yang disiapkan dibawah kursi termasuk diantara plampung berbentuk jaket akan tetapi siapa yang mau untuk memakainya. Artinya Pemerintah harus menjaga masyarakatnya tetap sehat kalau dia sakit dia baru butuh plampung,”ucap Ridha.

Ini adalah pemikiran yang salah terlalu mendewa-dewakan kan UHC, seharusnya bagaimana menjaga kesehatan masyarakat, Ridha pun mencontohkan masalah Kanker Payudara yang tinggi angka kematiannya di Indonesia padahal bila mencatat perbandingan di dunia maka tidak sampai sepertiganya seperti Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *