Teks Foto : Bupati Serdang Bedagai H. Darma Wijaya bergelar Datuk Payung Negeri.
SERGAI,Sinarsergai.com- Tengku Abdul Azin, salah satu tokoh Melayu di Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), Sumatera Utara (Sumut), mengungkapkan perlunya dikenalkan kembali sejarah Kerajaan Padang Bedagai kepada generasi muda dan semua masyarakat yang berdomisli di daerah ini maupun luar Sergai. Banyak budaya Melayu yang bisa digali dan dilestarikan.
Sejarah dimekarkan nya Kabupaten Serdang Bedagai tentunya ada kaitannya dengan keberadaan Kerajaan Padang Bedagai dan Kesultanan Serdang. Namun, sekarang ini tidak ada yang bisa kita tunjukan kepada generasi muda sebagai bukti bahwa dahulunya ada berdiri Kerajaan Padang Bedagai di Desa Pekan Tanjung Beringin, Kecamatan Tanjung Beringin, Sergai. Ia berpendapat, dalam hal ini Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai yang dipimpin oleh Bupati Sergai H.Darma Wijaya yang juga berasal keturunan Melayu, berkenan kiranya membangunkan sebuah Replika Kerajaan Padang Bedagai di Kecamatan tanjung Beringin, Sergai.
Sebab, dimasa kepemimpinan Presiden Jokowi pernah diusulkan pembangunan tersebut dan memang disetujui, namun tidak diketahui kendalanya hingga kini belum juga terealisasi anggaran tersebut. Apakah dianggarkan oleh Pemkab Sergai atau memang tidak. Menindaklanjuti usulan pembangunan tersebut katanya, Kamis (16/1/2025), perwakilan tokoh adat Melayu dan Suku lain pernah di kumpulkan di ruangan Bupati Sergai, saat itu H.Darma Wijaya masih menjabat sebagai Wakil Bupati Sergai dan Soekirman Bupati Sergai, membahas sejarah Kerajaan Padang Bedagai, tapi setelah itu tidak ada tindaklanjutnya.
Hal ini penting sebagai sarana bagi generasi muda khususnya para siswa untuk mempelajari sejarah tersebut dan mengetahui bagaimana asal usul tanah Melayu di Sergai. Selain itu, diharapkan juga nantinya akan muncul dengan sendirinya kecintaan para generasi muda terhadap budaya semua suku dan tidak juga hanya budaya Melayu.ujarnya.
Dengan dibangunnya Replika Kerajaan Padang Bedagai, diyakini akan membawa dampak positif bagi masyarakat yang ada di Sergai dan luar daerah. Tentunya, bangunan tersebut akan menjadi sebuah bangunan bersejarah dan mampu menghasilkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) bagi desa maupun Kabupaten Sergai.