SERGAI,Sinarsergai.com- Bicara mengenai kearifan lokal, tentunya masing-masing daerah memilikinya,tidak terkecuali Kabupaten Serdang Bedagai yang punya 17 kecamatan dan 243 desa/keluarahan, dihuni oleh berbagai suku dengan ragam budaya, tentunya kearifan lokal tersebut perlu diperkenalkan kepada generasi muda dan khalayak ramai sehingga siapa saja dapat mengetahui maupun mempelajarinya dan tidak hilang ditelan waktu.
Dengan telah menyebarluasnya kearifan lokal Sergai, seperti Adat Istiadat berbagai suku, makanan tradisional dan tarian daerah, maka diharapkan nantinya menjadi suatu identitas bagi daerah dan sebuah keunikan yang juga bisa menjadi salah satu daya tarik Sergai ini untuk dikunjugi oleh masyarakat luar daerah bahkan manca negara. Tentuya ini butuh dukungan serius dari Pemkab Sergai.kata Tokoh Agama Serdang Bedagai (Sergai), Sumatera Utara (Sumut), Drs.H.Ridwan Yahya, S.Pdi, usai solat Jum’at (17/1/2025).
Sosialisasi kearifan lokal ini tidak hanya dalam setiap kegiatan pemerintahan, tapi juga bisa ditampilkan di setiap objek wisata Sergai yang memiliki potensi mampu menarik banyak pengunjung, baik itu tarian, maupun makanan tradisionalnya, namun ini harus benar-benar diperhatikan oleh pemerintah daerah dan jika perlu dibina. Sehingga bisa terus berkelanjutan.
Nah, selain itu, ia juga berharap pemakaian Baju Adat Melayu yang telah ditetapkan lewat Perbup (Peraturan Bupati) No.63 tahun 2017 tentang pakaian ASN(Aparatur Sipil Negara) dan pegawai kontrak, kiranya dapat dijalankan dan dipatuhi.
Begitu juga dengan warna ciri khas Sergai, dahulunya menempel warna Kuning-Hijau, namun kini berbuah menjadi warna Putih. Jika setiap pemimpin yang baru melanjutkan roda pemerintah melakukan perggantian warna, ini bisa menimbulkan kebinggungan bagi masyarakat dalam daerah itu sendiri dan luar daerah.
“Binggungnya, mana sebenarnya ciri khas warna Sergai. ‘Kalau ditanya kata Ustad Ridwan Yahya, saya setuju Kuning-Hijau ditetapkan sebagai warna ciri khas di “Tanah Bertuah Negeri Beradat.”, itu mencerminkan warna khas Melayu sesuai dengan sejarahnya. Untuk menguatkan itu, diharapkan Pemkab Sergai dapat melahirkan satu peraturan yang menjadi acuan dalam menetapkan warna tersebut.
