Teks foto: CEO Seadoo Safari Samosir, Stevani Siallagan saat diwawancarai wartawan
SAMOSIR,Sinarsergai.com- Peristiwa dugaan penganiayaan yang viral di berbagai media berbuntut panjang. Pemukulan ini dialami oleh operator Jetski Seadoo Safari Samosir, Malum Sinaga, disebabkan Malum mengacungkan jari tengahnya kepada operator Jetski Tuktuk Siadong Jepri rumahorbo pada tanggal 06 Januari 2025 beberapa hari yang lalu.
Hal itu disampaikan CEO Seadoo Safari Samosir, Stevani Siallagan kepada wartawan, Minggu (19/1/2025) sembari menjelaskan makna mengacungkan jari tengah kepada orang lain. Dikatakan Stevani bahwa itu bisa saja seperti perbuatan merendahkan seseorang. Namun ia tak menjelaskan bentuk seperti apa jika mengacungkan jari tengah kepada orang lain.
Ditambahkan Stevani, bahwa Malum Sinaga, saat itu melintas di perairan Tuktuk, lantas Jepri Rumahorbo menghampiri dan tiba tiba tersiram air oleh Jepri. Akibat siraman air Jetski Jepri Rumahorbo, Malum Sinaga katanya merasa kesal sehingga mengacungkan jari tengah nya kepada Jepri Rumahorbo.
Masih kata Stevani, gesekan seperti ini sudah ke empat kali terjadi antara operator Jetski Seadoo Safari Samosir dengan operator Tuktuk Jetski.
Pertama dulu perdamaian di Polsek Simanindo dan lainnya berdamai di Polres Samosir, jelasnya.
Sementara terkait butir poin kesepakatan bersama secara tertulis dan ditanda tangani bersama antara Seadoo Safari Samosir dengan pihak Tuktuk jetski, Ia ( stevani ) membenarkan pernah ada.
Bahkan Stevani membeberkan, bahwa pihaknya ada melanggar kesepakatan yang sudah pernah ditanda tangani bersama di Kantor Lurah Tuktuk Siadong, ia pun mengakui bahwa perjanjian dimaksud ditanda tangani kedua belah pihak dan bermaterai. Waktu itu ada Kapolsek Simanindo, Kadis Pariwisata, dan pihak lainnya, ujarnya.
Dalam perjanjian tertulis itu pihak kami, menurut pihak Dinas Pariwisata, telah melanggar poin nomor urut 10 yang isinya tidak saling memviralkan menjaga usaha persaingan sehat, Jelaskan Stevani.
Terkait upaya mediasi (damai) Stevani selaku CEO Seadoo safari samosir mengatakan siap pihak kita siap. Pas waktu kejadian itu saya berada di Jepang dan sampai hari ini ( sabtu) komunikasi upaya mediasi untuk perdamaian belum ada. Kemarin sabtu tgl 18 Januari 2025 ada permintaan supaya pihak kita hadir di Polres Samosir dalam rangka mediasi perdamaian itu, tetapi berhubung kesibukan menerima tamu dan Malum Sinaga sebagai pelapor masih cuti pulang kampung untuk ziarah dan akhirnya kita tak dapat hadir, bukan kita tidak mau untuk mediasi dan kami lihat lah dulu bentuk mediasi perdamaiannya, tuturnya.