Kunjungi Lokasi Bansor Pekalongan, Kepala BNPB Berikan Arahan Penanganan Darurat Hingga Rehabilitasi dan Rekonstruksi – Laman 4 – Sinarsergai
Daerah

Kunjungi Lokasi Bansor Pekalongan, Kepala BNPB Berikan Arahan Penanganan Darurat Hingga Rehabilitasi dan Rekonstruksi

×

Kunjungi Lokasi Bansor Pekalongan, Kepala BNPB Berikan Arahan Penanganan Darurat Hingga Rehabilitasi dan Rekonstruksi

Sebarkan artikel ini

*Jawa Tengah Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi*

Pada kesempatan itu, Kepala BNPB juga menyoroti wilayah Jawa Tengah yang telah masuk dalam siaga darurat bencana hidrometeorologi basah. Menurut data per Rabu (22/1/2025), ada lima wilayah di Jawa Tengah yang terdampak bencana seperti Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Grobogan, Kabupaten Kendal, Kabupaten Batang dan Kabupaten Demak.

Selain korban jiwa, bencana tersebut juga telah menimbulkan kerusakan infrastruktur hingga mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat. Oleh sebab itu, Kepala BNPB meminta kepada seluruh perangkat pemerintah daerah, dunia usaha, media massa, komunitas dan masyarakat dapat bersinergi dalam upaya mitigasi dan kesiapsiagaan.

Menurut Suharyanto, dengan sinergi yang kuat, maka bencana dapat dicegah atau paling minimal dapat dikurangi dampaknya. Sebaliknya, jika hal itu tidak terwujud, maka bencana dapat terjadi dan berdampak kepada siapa saja, kapan saja dan di mana saja.

“Ingat ya. Jawa Tengah sudah ada lima terkena bencana hidrometeorologi,” jelas Suharyanto.

“Penanganan bencana ini harus terpadu antara pemerintah, baik pusat, daerah, pemerintah provinsi, juga dunia usaha, komunitas, media massa dan masyarakat itu sendiri,” pungkas Suharyanto.

*Korban Banjir dan Tanah Longsor Pekalongan*

Menurut hasil kaji cepat per Rabu (22/1/2025), jumlah korban meninggal dunia akibat tanah longsor di Kabupaten Pekalongan menjadi 21 orang. Di samping itu, masih ada 5 orang dalam pencarian, 13 orang luka dan mendapat rujukan, 2 luka ringan serta kurang lebih 159 orang mengungsi. Selain penemuan korban jiwa dalam kondisi meninggal dunia, pengurangan jumlah korban hilang tersebut juga dikarenakan nama tersebut telah ditemukan dalam kondisi hidup dan bukan menjadi bagian dari korban yang terdampak runtuhan material. Hal itu sebagaimana yang telah dikonfirmasi petugas Posko Antemortem melalui kepala desa.

Banjir dan tanah longsor juga menyebabkan 27 rumah rusak berat, 5 jembatan rusak, 3 akses jalan tergenang, tanggul jebol dan 3 kendaraan rusak berat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *