Penasaran Dengan Keindahan, Masyarakat Melayu Sergai Kunjungi Rumah Kedatukan Bedagai

SERGAI,Sinarsergai.com- Masyarakat Melayu Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai),Sumatera Utara (Sumut), mengunjungi Rumah Kedatukan Bedagai yang berdiri persis di belakang Perumahan Residen di Dusun VIII Desa Sei Rampah, Kecamatan Sei Rampah,Sergai, Jum’at (24/1/2025) sekira pukul 14.30 WIB.
Ternyata tak disangka Bangunan Rumah Kedatukan Bedagai ini memiliki keindahan tersendiri dengan corak warna Biru,Kuning dan Putih. “Duduk di bawah kolong rumah tersebut terasa seperti beada dipinggir pantai dengan hembusan angin bisa membuat tubuh kedinginan. Pasalnya, tersedia kolam yang bdiperuntukan bagi pengunjung nantinya bermain dan tersedia bunga warna di halaman rumah tersebut sehingga memberi sehat kedua bola mata.”ujar Ernawati asal Desa Pekan Tanjung Beringin.
Suasana di Rumah Kedatukan Bedagai ini cukup enak dan seolah-olah kita diingatkan pada tahun 1970, dimana saat itu masih rumah panggung dengan cat Kuning- Hijau warna khasnya Melayu. Rumah Kedatukan Bedagai ini telah mengambarkan di era Kerajaan Bedagai. Nuansa Melayunya sangat kental dan baginya rumah Kedatukan Bedagai ini cocok dijadikan sebagai salah satu objek wisata Budaya Melayu di Sergai yang harus dilestarikan.

Saya yakin kata Tokoh Melayu Sergai Hamdi yang berdomisili di Kecamatan Teluk Mengkudu, bisa mendatangkan pengunjung dari berbagai asal daerah dan menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan pendapatan masyarakat sekitar nantinya.
Ir.Tengku Achmad Safii Gelar Tengku Pangeran Nara Kelana mengucapkan alhamdulillah, hari ini banyak yang berkunjung ke Rumah Kedatukan Bedagai gelar Datuk Amar Asmara pernah memerintah di wilayah Tanjung Beringin pada tahun 1948. Sebelum dibangun Tengku Pangeran Nara Kelana akrab disapa Ayah, sebelum dibangun ia telah berkonsultasi dengan anak Tengku Abidin namanya Datuk Khairul untuk katanya, “Rumah Kedatukan Bedagai ini dibangun bertujuan untuk meningkatkan kedatukan di Bedagai dan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Areal lahan ada seluas 3 hektar dan dilengkapi dengan Tempat pertemuan, ruang makan, ruang kesenian dan direncankan dibangun tiga tingkat dengan Resplang Lebah Bergantung. Bahan bangunannya masih menggunakan kayu dan papan.

Sedangkan di bawah rumah dan dekat tangga, disediakan meja juga bangku panjang untuk Berombuk (diskusi) sembari nikmati Kopi dan menu lainnya. Namun, saat ini belu dibuka secara resmi.
“Bangunan Tingkat Tiga belum selesai dibangun da nisi berupa benda-benda peningkalan semasa Kerajaan maupun Datuk Bedagai juga belum di letak di dalam rumah tersebut. Semuanya akan diisi setelah diresmikan.Ujar Pangeran Nara Kelana.
Turut dalam rombongan kunjungan tersebut, Subaidi Tambusai yang akrab disapa Buyung Mais,H.Bahrum Abbas, Surya Anggara, Yusfizar, OK Naok, Nasfi, Hermansyah, Syamsul Bahri, Zuhari, Erwinsyah, Abd.Wahid, Musniati.(Sb-01)