SERGAI,Sinarsergai.com- Masih banyaknya kondisi mobile yang tidak layak untuk dipergunakan di Sekolah Pertama Menegenah (SMP) swasta tersebar di Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai,), Sumatera Utara. Kondisi ini sungguh memilukan hati dan menyakitkan dua bola mata setiap orang melihatnya. Pasalnya, sudah berusia 21 tahun Kabupaten Serdang Bedagai, ternyta masih banyak sekolah swasta yang mempergunakan mobile yang rusak untuk siswa-siswa mengikuti proses belajar mengajar.
Kondisi mempeerhatinkan itu diketahui setelah diungkapkan oleh para guru swasta yang mohon identiasnya tidak disebutkan, Sabtu (25/1/2025). “Kondisi mobile rusak dan tidak mampunya lagi SMP Swasta melakukan rehab ruangan maupun gedung, dikarenakan tidak pernah lagi memperoleh bantuan dana bersumber dari APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah) Kabupaten Serdang Bedagai maupun APBD Propinsi Sumut. Bantuan dari Pemkab Sergai ini kata guru tersebut, diperkirakan sudah mencapai 4 tahun lamanya tidak ada disalurkan oleh Pemkab Sergai ke SMP Swasta.”
Kami berharap Pemkab Sergai di bawah kepemimpinan Bupati Sergai H.Darma Wijaya dan H.Adlin Umar Yusri Tambunan sebagai Wakil Bupati Sergai yang punya kepedulian terhadap masyarakat, peduli juga dengan kondisi sekolah swasta, jangan jadikan SMP Swasta ini sebagai “anak Tiri” yang tidak sama sekali diperhatikan.Sementara SMP Negeri terus disalurkan dana bantuan dari APBD Pemkab Sergai.
Guru-guru swasta juga memiliki tanggung jawab besar untuk mencerdaskan para generasi yang duduk dibangku sekolah swasta. Jadi, kata para guru lagi, jika Pemerintah daerah dan Propinsi tidak mendukung, bagaimana nasib para anak didik ke depannya. Diharapkan dengan tersedianya sarana prasarana yang baik, maka para guru nantinya bisa melahirkan siswa-siswi yang berprestasi dan pemimpin-pemimpin yang menjadi panutan, bijaksana, cinta dengan rakyat.
Menurut catatan sambung guru, ada sebanyak 53 unit SMP Swasta di Sergai tersebar di 17 kecamatan. Namun, belakangan ini, tidak diketahui apa sebabnya bantuan dari Pemkab Sergai tidak disalurkan sejak 4 tahun belakangan ini. Dana bos menurut para kepala sekolah sebut guru, yang diterima tidak mampu untuk membiaya perbaikan mobiler dan sarana prasana gedung. Dana bos itu digunakan untuk kegiatan rutinitas saja. Diharapkan Pemkab Sergai berbagi rezeki anggaran dengan SMP Swasta.harap guru.
Kadis Pendidikan Sergai Suwanto Nasution S.Pd,M.M yang dihubungi via WhatsApp, Sabtu (25/1/2025) sekira pukul 10.18 WIB, menyangkut keluhan para guru dan Kepala Sekolah SMP Swasta yang merasa dianak tirikan dan diperkirkan sudah empat tahun tidak menerima bantuan bersumber dari APBD Sergai sejak tahun 2020-2025, baik itu dalam bentuk rehab ruangan, bangun ruang kelas baru dan mobiler, tidak ada jawaban.(Sb-01)