SERGAI,Sinarsergai.com- Puluhan nelayan yang sehari-hari mencari Udang di laut saat ini mengalami kesulitan dan banyak yang “Menjerit”, akibat pendapatan selama dua bulan ini jauh berkurang bahkan pulang dari laut ada yang hanya Tiga ekor Udang di bawa ke rumah. Usahkan untuk biaya memenuhi makan di rumah, biaya belanja melaut tidak cukup.
Terpaksa hutang dengan tokeh dan ada juga nelayan yang berhutang dengan langganan kedai untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Saat ini kondisi perekonomian nelayan Jaring Udang yang mempergunakan sampan kecil di Dusun I Desa Bogak Besar. Kecamatan Teluk Mengkudu, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai),Sumatera Utara (Sumut), sungguh memperhatinkan.
‘Banyak sampan yang disandarkan di bibir Pantai Bogak Besar dikarenakan tidak mampu lagi untuk membiayai belanja minyak dan lainnya untuk pergi melaut. Kondisi ini membuat nelayan meliburkan melaut”. Hal ini diungkapkan oleh M.Syarif (55) nelayan Jaring Udang yang juga Ketua Kelompok Nelayan Cahaya Baru di Dusun I Desa Bogak Besar, Senin (10/3/2025).
Kondisi ini memang sulit dan berharap ada solusi dari Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Serdang Bedagai,baik itu dalam bentuk memberikan bantuan untuk meringankan beban nelayan kecil memenuhi kebutuhan sehari-hari maupun bantuan lainnya.Harapnya.
“Ada sekitar 40 lebih nelayan Udang disini yang membutuhkan perahtian dari Pemkab Sergai dan memang hampir mencapai dua bulan nelayan disini mengeluh akibat pendapatan hasil melaut menurun dratis.”
Para nelayan disini sebut Saharuddin, Ketua Kelompok Nelayan Tunas Baru, berharap Pemerintah memperhatikan nasib yang dialami nelayan tradisional yang mencari sesuap nasi di pinggir laut dengan mempergunakan sampan kecil. Jika tidak melaut, para nelayan mengalami kesulitan untuk membiaya anak sekolah dan memenuhi kebutuhan sehari-hari di rumah. “Ini menjadi persoalan yang mesti segera dicarikan jalan keluar oleh Pemerintah daerah ini maupun Pemerintah Pusat.” Ujarnya.
Mendukung APH Lakukan Pemeriksaan
Sampan nelayan Jaring Udang yang dipergunakan selama ini ternyata berukuran 4 meter panjangnya dan lebar diperkirakan 1,5 meter. Sampan itu hanya mampu membawa berkisar satu – dua orang melaut. Kini kondisi sampan itu kelihatannya sudah tidak layak lagi untuk dioperasionalkan lebih lama lagi, mengingat usia sampan itu rata-rata sudah mencapai 4-5 tahun dan sebentar lagi akan rusak dimakan usia. Beber Saharauddin dan M.Syarif.