SERGAI,Sinarsergai.com – Kota Perbaungan berubah menjadi pusat perhatian pada malam takbiran. Diperkirakan puluhan ribu warga berbondong-bondong turun ke jalan, membuat suasana semakin meriah dan tak terlupakan. Parade Mobil Hias Gema Takbir yang digagas oleh Pemuda Pancasila Kabupaten Serdang Bedagai sukses mencuri perhatian dan menjadi magnet bagi lebih dari 20.000 orang yang memadati setiap sudut kota.
Setelah hampir satu dekade vakum, acara spektakuler ini akhirnya kembali digelar dengan 81 peserta yang menampilkan mobil-mobil hias penuh cahaya dan kreativitas. Ketua Panitia, Dedi Iskandar,Minggu (30/3/2025), mengungkapkan kebanggaannya atas terselenggaranya acara ini. “Kami ingin menghidupkan kembali tradisi malam takbiran dengan sesuatu yang lebih megah dan berkesan.
Perbaungan sebagai pusat bisnis di Kabupaten Serdang Bedagai menjadi tempat yang paling tepat untuk menyelenggarakan kegiatan sebesar ini,” ujarnya dengan semangat.
Kegiatan ini mendapat dukungan dari Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai dan bantuan dari Kepolisian Resor Serdang Bedagai. “Kami ingin menyampaikan apresiasi dan terima kasih sebesar-besarnya kepada Polres Serdang Bedagai, yang telah bekerja ekstra demi kelancaran acara ini. Kami juga meminta maaf karena telah membuat mereka harus bekerja lebih keras dari biasanya,” tambah Dedi Iskandar.
Parade ini semakin menarik karena memperebutkan Piala Bergilir Ketua MPC Pemuda Pancasila Kabupaten Serdang Bedagai sekaligus Anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara, Muhammad Ziad Ananta. Tak hanya itu, total hadiah yang mencapai Rp. 20.000.000, semakin memacu semangat peserta untuk menampilkan kreasi terbaik mereka.
Suasana semakin semarak dengan lantunan takbir yang menggema di seluruh kota. Lampu-lampu warna-warni dari mobil hias berkilauan, menciptakan pemandangan yang begitu memukau. Warga yang datang dari berbagai penjuru daerah tak mau ketinggalan mengabadikan momen spesial ini dengan ponsel mereka.
Namun, kemeriahan ini juga membawa konsekuensi kemacetan total tak terhindarkan di beberapa ruas jalan utama Perbaungan. Kendaraan harus berhenti di tengah kerumunan massa yang memenuhi jalanan. Meski begitu, acara tetap berlangsung dengan tertib, penuh suka cita, dan tanpa insiden berarti.