SERGAI,Sinarsergai.com – Masalah aroma busuk dan Lalat yang berkeliaran telah menimbulkan keresahan bagi berbagai kalangan masyarakat setiap melintas dan warga sekitar di lokasi TPA (Tempat Pembuangan Akhir) di Jalan Belidaaan – Dolok Masihul di Desa Sei Parit,Kecamatan Sei Rampah,Sergai,Sumatera Utara (Sumut).
“Aroma busuk dan Lalat itu bermunculan dampak dari berbagai aneka sampah yang ada di TPA berserakan dan hanya ditumpukan di pinggir jalan. Ironisnya lagi, sampah tersebut sepertinya tidak pernah kelihatan dilakukan pengelolaan untuk di daur ulang. Begitu juga pemisahan sampah plastik dengan sampah basah tidak pernah kelihatan dilakukan di TPA. Aktivitas pengelolaan sampah itu tidak pernah kelihatan dan hanya ditumpukan hingga meninggi seperti sebuah gunung baru dilakukan pembakaran.”
Sementara retribusi sampah dari masyarakat terus ditagih dan diterima oleh Pemkab Sergai setiap bulannya. Kemana uang retribusi tersebut digunakan oleh Pemkab Sergai. Pertanyaan itu muncul, karena sampah yang di TPA tidak dikelola dengan baik oleh Pemkab Sergai.
Nah, menanggapi keluhan dan keresahan masyarakat daerah ini, kata Rahamd ,SH, Sabtu (7/4/2025), yang kebetulan baru pulang dari Jakarta,saat dijumpai di Desa Firdaus, menyarankan agar sampah yang ada di TPA itu di kelola dengan baik sebagai pencegahan terjadinya pencemaran lingkungan, air, tanah dan udara. “Kasihan masyarakat jika air, udara dan tanah tidak bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari karena sudah terkontaminasi dengan sampah dari TPA.”
Pemkab Sergai dalam hal ini harus bisa menjadi contoh terbaik bagi masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan. Jika kondisi buruk tersebut terus dibiarkan berlangsung, maka kata Rahmad, Pemkab Sergai gagal mewujudkan masyarakat sehat dan mencegah lingkungan bersih terhindar dari pencemaran.