“Jangan sia-siakan masa jabatan diperiode ini, dan jangan terlena dengan bual-bual pujian disegelintir orang yang toh bisa menambah beban APBD.
Bupati dan Wakil Sergai itu bukan lagi miliknya tim sukses, tapi Bupati dan Wakil Bupati masyarakat Sergai. “Bekerjalah dan mengabdi untuk kepentingan masyarakat luas.
Jangan terlena dengan pujian segelintir orang,sebab dana yang dikelola itu bersumber dari masyarakat luas bukan dari segelintir orang dan tim sukses. Hadirlah ditengah-tengah masyarakat yang butuh tegur sapa dan solusi terhadap masalah yang lagi dihadapi warga.
Ia memberikan contoh dan mengapresiasi kinerja Gubernur Jawa Barat yang sama dilantik di Istana, sungguh luar biasa gerakannya dalan seratus hari kerja langsung turun ke lapangan. Nah, Sergai semestinya lebih luar biasa juga gerakan 100 hari kerja, sebab ini periode kedua, jangan lagi melahirkan program -program kebanyak serimonial aja, buat gebrakan terbaru yang bisa mendongkrak kehadiran investasi dan memberi kesempatan kerja bagi masyarakat Sergai, bukan cuma program -program seperti potong pita doang, eh mohon maaf jika saran ini menyinggung Pemkab Sergai ya. Ucapnya.
“Ia berpikir bagaimana sekarang Pemkab Sergai bisa mengandeng semua warga dan pengusaha yang punya potensi untuk turut serta dalam mengentaskan kemiskinan, jangan sekedar diatas lembaran kertas dan berdasarkan data BPS (Badan Pusta Statistik) saja, tapi turun ke lapangan,lihat dengan dua bola mata dan jangan pakai atau pasang dua telinga headset saat jumpai masyarakat, sehingga membuat kedua telinga tidak bisa dengar jeritan warga miskin. Ujar Burhanuddin menyarankan.
Saatnya Evaluasi Asset Bergerak dan Tidak
Menindaklanjuti Inpres Nomor 1 tahun 2025, Pemkab Sergai disarankan untuk segera mengevaluasi keberadaan aset yang bergerak dan tidak bergerak dan jika perlu dikeluarkan instruksi dari Bupati Sergai melalui surat edaran agar aset bergerak seperti Mobil hanya boleh digunakan oleh Kepala Bagian dan Kepala Dinas juga Camat.
Selain itu harus segera ditarik aset bergerak yang masih berkeliaran di luar dan bukan pejabat yang vegak menggunakan nya, sebab semua aset bergerak membebani anggaran APBD.
Bupati Sergai harus tegas mengingat menjalani instruksi Presiden untuk hemat pengeluaran anggaran yang bisa dihemat.