Beras Tinggal Satu Muk,Pasangan Suami Istri Sedih Belum Makan Siang – Laman 2 – Sinarsergai
Daerah

Beras Tinggal Satu Muk,Pasangan Suami Istri Sedih Belum Makan Siang

×

Beras Tinggal Satu Muk,Pasangan Suami Istri Sedih Belum Makan Siang

Sebarkan artikel ini

Beras satu Muk itu direncanakan akan dibuat bubur, biar bisa dimakan siang dan malamnya, sebab, saya dan suami tidak punya uang untuk membeli tambahan beras maupun lauk pauk. “Sungguh malang benar nasib yang kami alami sekarang ini. Ungkapnya.

.Terus terang jika tidak Bapak yang belikan nasi bungkus dan beri bantuan beras,mungkin makan bubur saja berasal dari beras satu Muk yang ada di dalam rumah berdinding Tepas bolong sana sini dan nyaris mau tumbang dengan berlantai tanah di dapur, beratap seng bocor, berdiri di atas tanah orang lain. Beber Poniyah.

Ketua SMSI Sergai Bawa Bantuan

Alhamdulillah, saya do’akan Zuhari selaku pimpinan atau Ketua Serikat Media Siber Indonesia Kabupaten Serdang Bedagai senantiasa sehat, diberikan rezeki oleh Allah SWT, dijauhi dari orang-orang iri dan dengki dan diberikan keselamatan setiap hari.

Kedatangan Zuhari ini sebut Poniyah, memang tepat sekali waktunya, saya sudah tanya ke suami kemarin, gimana ini beras sudah mau habis, dia (suami) malah terlihat kebingungan. Bersyukurlah hari ini Allah memberikan pertolongan melalui Zuhari datang ke rumah jelek ini membawa bantuan Beras,Gula Pasir dan Minyak Goreng. Terima kasih banyak. Ungkap Poniyah dan Ponirem dengan nada sedih sembari mengusap air mata yang keluar.

Sementara Ketua SMSI Sergai Zuhari, menyampaikan bahwa bantuan ini hanya untuk meringankan beban nenek dan kakek dalam beberapa hari saja dan kebetulan ada rezeki, makanya saya berbagi kepada nenek dan kakek. Semoga bermanfaat.

Mohon do’anya agar saya diberi rezeki oleh Allah SWT secara terus menerus sehingga bisa berbagi rezeki kepada orang miskin yang lain dan do’akan saya agar dijauhi dari orang -orang iri, dengki dan do’akan juga agar saya tidak sombong, ucap Zuhari disela-sela makan siang bersama keduanya yang ditemani seorang cucu di bawah pohon mangga di pinggir jalan umum. (tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *