Jurnalisme di Era Distraksi, Kembali ke Hati Nurani dan Disiplin Verifikasi: Gift dari PTAR – Sinarsergai
Daerah

Jurnalisme di Era Distraksi, Kembali ke Hati Nurani dan Disiplin Verifikasi: Gift dari PTAR

×

Jurnalisme di Era Distraksi, Kembali ke Hati Nurani dan Disiplin Verifikasi: Gift dari PTAR

Sebarkan artikel ini

Jurnalisme di Era Distraksi, Kembali ke Hati Nurani dan Disiplin Verifikasi: Gift dari PTAR

Laporan Zulfikar Tanjung

Di tengah banjir informasi dan hiruk-pikuk media sosial yang kerap membingungkan publik, jurnalisme dituntut untuk kembali ke nilai-nilai dasarnya: berpihak pada kebenaran, mengedepankan verifikasi, dan mengusung suara hati nurani.

Hal itu disampaikan jurnalis senior dan VP Sustainability Kompas Gramedia, Wisnu Nugroho, dalam Workshop Jurnalisme Berkualitas hari kedua di Samosir, Selasa (27/5/2025).

Hadir Katarina Siburian Hardono (tengah foto) Senior Manager Corporate Communications PT Agincourt Resources (PTAR) pengelola tambang emas martabe di Batang Toru selaku penyelenggara yang diikut puluhan wartawan Sumatera Utara.

Dalam presentasinya, Wisnu menampilkan sebuah slide bergambar Presiden pertama RI, Soekarno, lengkap dengan kutipan bertuliskan: “Jangan mudah percaya dengan apa pun yang ada di media sosial hanya karena ada foto dan kutipan di sebelahnya.”

Ia menyoroti bagaimana kutipan tersebut seolah-olah berasal dari Bung Karno, padahal di masa kepemimpinannya belum ada media sosial. Menurut Wisnu, kutipan itu tampak relevan dengan kondisi digital saat ini, namun justru di sinilah masyarakat dituntut untuk lebih peka dan cermat.

“Kita perlu menguji dan menelusuri apakah kutipan seperti itu benar-benar pernah disampaikan Presiden Soekarno atau hanya rekayasa visual semata,” ujarnya.

Wisnu menekankan pentingnya literasi digital dan kehati-hatian dalam menyikapi informasi, mengingat saat ini teknologi editing sangat canggih sehingga siapa pun bisa memanipulasi gambar dan teks untuk menciptakan kesan seolah-olah benar.

Wisnu yang pernah menjabat sebagai Pemimpin Redaksi Kompas.com (2016–2024) menegaskan bahwa tugas utama jurnalisme bukanlah menjadi corong opini atau sekadar mengikuti algoritma, melainkan menyampaikan informasi yang benar, utuh, dan relevan bagi publik.

“Kita hidup di era yang sangat mudah memuja atau membenci, dan ribut karenanya di media sosial. Di sinilah pentingnya media yang independen, yang tidak terjebak dalam kebisingan,” kata Wisnu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *