Pencapaian ini tidak lepas dari konsolidasi internal yang terus diperkuat. Bank Sumut menata ulang proses pemberian kredit dan memperketat tata kelola risiko. Digitalisasi layanan dan kemudahan akses perbankan turut menjadi faktor pendorong utama, khususnya dalam menjaring nasabah dari kalangan muda dan pelaku usaha mikro.
“Dukungan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara serta pemerintah kabupaten/kota sebagai pemegang saham menjadi faktor strategis dalam memperluas basis nasabah dan menjaga likuiditas. Sejumlah program sinergi yang dijalankan bersama pemerintah daerah juga berkontribusi dalam mendorong inklusi keuangan dan pertumbuhan ekonomi lokal,” tutup Arieta Aryanti.
Kinerja Bank Sumut pada Mei 2025 memberi sinyal kuat bahwa bank ini mampu memainkan peran lebih besar dalam menopang ekonomi daerah. Tidak hanya sebagai lembaga keuangan yang sehat secara finansial, tetapi juga sebagai mitra strategis dalam pembangunan daerah yang kredibel dan berkelanjutan.