“Ini bukan sekadar tradisi, tapi bentuk penguatan nilai-nilai spiritual dalam kehidupan keluarga kami,” ujar Bupati Baharuddin usai acara.
Ia menegaskan bahwa mengawali pernikahan dengan doa dan mengingat arwah para leluhur adalah bentuk tanggung jawab moral dan budaya yang terus dijaga dalam keluarganya.
Luthfa Taqwima Siagian merupakan putri kedua dari pasangan Bupati dan Ny. Henny. Putri pertama mereka telah lebih dahulu menikah. Dengan didampingi keluarga besar, Luthfa akan melangsungkan rangkaian prosesi adat dan resepsi pada Minggu (15/6), yang rencananya akan kembali diwarnai sentuhan tradisi dan nuansa religius sebagai ciri khas keluarga besar tersebut.
Melalui kegiatan ini, keluarga Bupati Baharuddin tidak hanya mengukuhkan komitmennya dalam menjunjung tradisi, tetapi juga mengirim pesan bahwa pernikahan bukan sekadar ikatan dua insan, melainkan momentum spiritual dan budaya yang harus dilandasi doa, restu, dan penghormatan pada nilai-nilai luhur.