Bupati Batubara Ternyata Punya “Harta” Tak Ternilai: Air Mata Haru Mengiringi Khataman Al-Qur’an Putri Tercinta
MEDAN, Sinarsergai.com –
Bukan kekuasaan, bukan pula kekayaan dunia. Tapi seorang anak sholehah yang mencintai Al-Qur’an—itulah warisan abadi yang dimiliki Bupati Baharuddin Siagian dan istrinya, Ny. Henny Heridawaty. Dan Jumat itu, air mata bahagia tak tertahankan saat sang putri khatamkan Kalamullah menjelang hari pernikahannya.
Ada banyak bentuk kekayaan di dunia ini. Tapi tidak ada satu pun yang mampu menandingi kebahagiaan seorang ayah dan ibu ketika anaknya tumbuh menjadi insan yang mencintai Al-Qur’an. Itulah harta tak ternilai yang dimiliki oleh Bupati Batubara, H. Baharuddin Siagian, SH, M.Si, dan istri beliau, Ny. Henny Heridawaty Pohan, SH.
Jumat, 13 Juni 2025, menjadi hari yang sangat menggetarkan hati di kediaman mereka, Komplek Johor Indah Permai I Medan. Dalam suasana sederhana namun sakral, putri kedua mereka, Luthfa Taqwima Siagian, SH, melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur’an hingga khatam, sebagai bagian dari rangkaian religius menjelang hari pernikahan yang akan berlangsung Ahad, 15 Juni 2025.
Saya hadir bersama puluhan ibu-ibu pengajian, kerabat, dan tetangga yang larut dalam suasana spiritual yang dalam. Luthfa membacakan surah-surah Juz Amma dengan suara merdu, fasih, dan penuh kekhusyukan. Setiap huruf yang terucap seolah menjadi pelita yang menerangi perjalanan hidup yang akan ia tapaki sebagai seorang istri kelak.
Tapi yang paling menyentuh adalah tatapan mata kedua orang tuanya. Sang ibunda, Ny. Henny, tak kuasa menahan air mata. Ia menangis, bukan karena sedih, tetapi karena rasa syukur dan bahagia yang tak mampu dilukiskan. Bupati Baharuddin tampak menunduk, diam penuh makna, seolah sedang memutar kembali segala doa dan usaha mendidik anak-anaknya agar tumbuh dalam cahaya Islam.
“Alhamdulillah, inilah kebanggaan kami yang sejati,” ungkap seorang anggota keluarga dengan suara bergetar, menanggapi suasana haru yang menyelimuti ruangan. Dan saya yakin, perasaan itu tak hanya milik mereka. Kami semua merasakannya.