Tortor Bupati Batu Bara Pikat Perhatian: Pengetua Adat Padang Lawas Sebut Ini Pertanda Pemimpin Berakar Budaya – Laman 2 – Sinarsergai
Daerah

Tortor Bupati Batu Bara Pikat Perhatian: Pengetua Adat Padang Lawas Sebut Ini Pertanda Pemimpin Berakar Budaya

×

Tortor Bupati Batu Bara Pikat Perhatian: Pengetua Adat Padang Lawas Sebut Ini Pertanda Pemimpin Berakar Budaya

Sebarkan artikel ini

Suasana adat benar-benar terasa kuat hari itu. Para pengetua adat dari kedua belah pihak, termasuk dari Kabupaten Batu Bara, ikut menguatkan makna acara. Tercatat hadir di antaranya: Banhun Siagian, Oscar Siagian, Ketua Panitia Prosesi Pernikahan H. Eddy Syofian Purba, H. M. Rahmadhani Lubis, SE, MM, Panji Wibisana Lubis, serta sejumlah tokoh seperti H. Nurdin Lubis, H. Arsyad Lubis, H. Daudsyah, Ustadz Sakhira Zandi, Elyuzar Siregar, dan H. OK Zulkarnain. Juga Wakil Bupati Batu Bara Syafrizal SE, MAP. Semuanya turut manortor bersama dalam irama budaya yang menggema semangat persaudaraan dan pelestarian tradisi.

Acara Mangalo Alo Mora ini menjadi puncak dari hari penuh makna. Sebelumnya, pada Selasa (17/6/25), Bupati Batu Bara juga telah mengutus rombongan untuk menyerahkan seekor kerbau jantan sebagai Boan-boan ni Mora, simbol hadiah dan penghormatan dari Mora kepada pihak anak boru. Penyerahan dilakukan secara adat, dan kerbau tersebut dijadikan bagian dari sajian pesta untuk keluarga besar anak boru.

Acara berlanjut hingga malam hari dengan tortor dan prosesi adat tambahan yang berlangsung hangat dan penuh tawa. Tamu-tamu berdatangan dari berbagai daerah, termasuk tokoh-tokoh masyarakat dari Batu Bara dan Padang Lawas. Musik gondang tidak berhenti dimainkan, dan para hadirin larut dalam semangat kebersamaan yang terpancar dari semangat adat yang hidup.

Dalam pelaminan, Luthfa Taqwima Siagian dan Adi Perdana Lubis tampak tersenyum bahagia menyaksikan orang tua mereka begitu menyatu dalam harmoni adat. Dalam momen langka itu, nilai-nilai kekeluargaan, adat, dan kepemimpinan seakan berpadu. Semua itu terekam dalam satu gerakan tortor yang penuh makna.

Pesta adat ini bukan hanya mempererat dua keluarga besar, tetapi juga memberi pesan bahwa seorang pemimpin yang menghargai akar budaya akan lebih mudah diterima dan dicintai oleh rakyatnya. Bupati Batu Bara Baharuddin Siagian menunjukkan bahwa kehadiran pemimpin dalam ruang adat bukan sekadar simbol, tetapi juga penguat identitas dan inspirasi bagi generasi muda untuk mencintai budaya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *