PEMATANGSIANTAR,Sinarsergai.com – Sorotan tajam kembali mengarah ke Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Kota Pematangsiantar. Kali ini bukan hanya soal dugaan penggelapan aset penerangan jalan umum (LPJU), tetapi lebih dalam lagi: bobroknya sistem manajemen aset dan keuangan di tubuh dinas tersebut. Fakta di lapangan menyebutkan, Dinas PKP diduga tidak memiliki data konkret mengenai jumlah tiang lampu jalan, berapa yang menggunakan lampu LED atau lampu biasa, serta jumlah panel dan kabel jaringan yang aktif di kota ini.
Pengakuan blak-blakan datang dari salah seorang pegawai. Ia mengaku tidak memiliki akses atau data resmi mengenai total aset LPJU yang dikelola Dinas PKP. Ironisnya, ia menyebutkan bahwa Pemko Pematangsiantar setiap bulan membayar tagihan listrik LPJU diperkirakan mencapai Rp1,2 miliar untuk total 12.000 tiang lampu. Ini berarti setiap tiang ditagih sekitar Rp100 ribu per bulan, terlepas dari apakah lampu menyala atau tidak. Padahal, lampu jalan hanya menyala sekitar 12 jam per hari, dari pukul 18.00 WIB hingga 06.00 WIB.
Lebih mencengangkan lagi, menurut data dari PLN, tagihan riil LPJU Pemko Pematangsiantar sebenarnya hanya sekitar Rp1,1 miliar per bulan. Di sisi lain, PLN mengaku menyetorkan Pajak Penerangan Jalan (PPJ) sebesar 10% dari pembayaran listrik masyarakat, yang nilainya mencapai Rp1,8 miliar per bulan. Ini berarti ada surplus sekitar Rp700 juta tiap bulan atau hampir Rp9 miliar per tahun yang masuk ke Pendapatan Asli Daerah (PAD). Dengan dana sebesar itu, seharusnya fasilitas penerangan jalan di Pematangsiantar sudah jauh lebih baik.
Namun kenyataan di lapangan berkata lain. Berdasarkan pantauan dari Dewan Pimpinan Pusat Komunitas Masyarakat Peduli Indonesia Baru (DPP KOMPI B), banyak lampu jalan yang mati, rusak, atau bahkan hilang diduga dicuri.
Ketua DPP KOMPI B, Henderson Silalahi, menyatakan keprihatinannya atas kerusakan sistemik ini. “Kami mendapati banyak tiang tanpa lampu, kabel yang hilang, dan panel yang diduga sudah raib. Dengan dana PPJ yang mencapai hampir Rp9 miliar setahun, harusnya penerangan jalan di Siantar sudah mewah,” ujarnya, Senin (16/6/2025).