SERGAI,Sinarsergai.com– Perilaku mirip dengan Preman ternyata masih banyak ditampilkan oleh oknum-oknum ASN (Aparatur Sipil Negara) yang memiliki jabatan di Dinas Pendidikan Serdang Bedagai (Sergai), Sumatera Utara (Sumut),untuk mencari keuntungan dari hasil keringat guru-guru, memperkaya diri, beli tanah, beli mobil dan bangun rumah. Dengan nada sombong dan angkuh mereka bersuara lantang bahwa mereka tidak takut dengan Aparat Penegak Hukum (APH) di Sergai dan Sumut, sebab pimpinan paling tinggi di daerah ini sangat dekat dengan semua APH, jadi mana ada APH yang berani menjebloskan ASN yang bekerja di Dinas Pendidikan Sergai dan dinas lainnya,silakan lapor saja langsung ke Presiden,kami tidak takut.
“APH mana yang berani jauh dan mendalam memproses terkait persoalan di Dinas Pendidikan Sergai,semua aman tu bro,kita lihat aja nanti kalau ngak percaya,capek aja orang-orang itu buat laporan dan aksi unjukrasa.”
Begitulah suara sombong oknum-oknum ASN yang berperilaku mirip preman tersebut hingga sampai ke sekolah-sekolah suara sombong tersebut beredar dari mulut ke mulut sehingga semakin menakutkan bagi semua guru untuk tidak menuruti setiap ada permintaan uang yang tidak resmi. Ungkap Guru yang bertugas di Sergai,yang mohon identitasnya di sembunyikan,Sabtu (28/6/2025).
Sebenarnya kami sangat berharap uang pengambilan dana SK Pengangkatan PPPK tahun 2023 yang dimintai sebesar Rp.10 juta – Rp.15 juta, dikembalikan lagi, biar bisa bayar hutang karena di daerah lain kabarnya tidak ada kutipan biaya untuk menerima SK Pengangkatan.
“Kami terpaksa membayar uang sebesar tersebut karena di bawah tekanan”Tikus Berdasi” yang tidak punya hati nurani dan mengancam tidak akan diperpanjang ke depan SK nya jika tidak mau bayar dan bisa saja diganti bagi yang menolak.
Mendengar hal tersebut, jelas kami takut dan mau tidak mau mencarikan uang yang diminta. Uang tersebut diberikan melalui kepala sekolah dan kepala sekolah yang konon kabarnya diberikan kepala sekolah kepada Korwil dan selanjutnya diberikan kepada pimpinan di Dinas Pendidikan Sergai.”