Ketua Umum PB Al Washliyah Dr KH Masyhuril Khamis SH MM dalam pidatonya menyampaikan harapan agar semangat kolaborasi dan inovasi terus dikedepankan di Univa Medan. “Saya ucapkan terima kasih dan mari kita saling berkolaborasi untuk melangkah bersama. Seperti dikatakan Pak Rektor (Prof Saiful), inovasi dan kolaborasi adalah tren yang harus dikembangkan. Al Washliyah akan terus mendukung program beliau,” katanya.
Kiai Masyhuril Khamis juga berpesan bahwa seluruh pejabat yang dilantik harus siap menjadi pemain inti, bukan sekadar cadangan. “Ibarat pemain bola, harus terus berlari kencang. Kalau ada yang ngos-ngosan di tengah lapangan, bisa saja terjadi penggantian pemain,” ucapnya disambut tawa dan tepuk tangan meriah hadirin.
Ia menambahkan bahwa pelantikan ini merupakan awal pertandingan besar, dan mengajak seluruh jajaran pimpinan untuk bekerja dengan semangat, tanggung jawab, serta profesionalisme tinggi.
Dalam pidatonya, Kiai Masyhuril juga mengapresiasi dan mendukung penuh penunjukan Prof. Dr. Saiful Akhyar Lubis, MA sebagai Rektor UNIVA Medan. Menurutnya, penunjukan ini merupakan hasil ijtihad kolektif dan penuh pertimbangan dari berbagai pihak. “Kami berharap, dengan pengalaman Prof Saiful yang luar biasa, dan kemampuannya menjalin kolaborasi dengan Aptisi, Kopertais, dan LLDIKTI, UNIVA akan lari kencang ke depan,” ucapnya dengan nada optimis.
Kiai Masyhuril menekankan pentingnya meningkatkan kapasitas akademik dan integritas pribadi, terutama bagi mereka yang telah menjabat posisi strategis di lingkungan kampus. “Siddiq, amanah, tablig, fatonah – sifat Rasulullah SAW ini mencerminkan kredibilitas dan kapabilitas. Jaga amanah dengan profesional dan ikhlas. Yang masih S2, lanjutkan ke S3. Yang sudah S3, kejar gelar Guru Besar,” pesannya.
Tidak hanya berbicara soal prestasi, ia juga menyampaikan pesan moral dan spiritual kepada seluruh civitas akademika. Mengutip petuah ulama besar Buya Hamka, Kiai Masyhuril mengingatkan pentingnya menghargai jasa para pendiri. “Kalau kamu bernaung di bawah pohon yang rindang, jangan lupa siapa yang menanam pohon itu. Daun yang jatuh jangan dianggap sampah, bisa jadi itu pupuk untuk pohon makin rindang,” tuturnya berpuitisasi.