“Oleh sebab itu, Ia menegaskan, agar Lapas yang berada di Nusakambangan terus merajut sinergitas yang harmonis dengan warga binaan. Bagaimana kedepannya agar warga binaan di beri pelatihan dan pendidikan supaya warga binaan setelah keluar dari Lapas agar bisa diterima dan bermanfaat di kehidupan masyarat,” tegasnya.
“Oleh karena nya, Mashudi menekankan pentingnya sinergitas dan koordinasi antar Lapas yang berada di kawasan Nusakambanga, baik itu pekerja, warga binaan dan mitra kerja kita,” sambungnya.
“Proyek strategis Ini merupakan bentuk kerja konkret dan kontribusi nyata Kementerian Imgrasi dan Pemasyarakatan (Kemenimipas) dalam memberdayakan warga binaan di Lapas untuk memperkuat dan mendukung program ketahanan pangan nasional, sesuai dengan asta cita Presiden RI, Prabowo Subianto, serta 13 Program akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Komjen Pol (Purn) Agus Andrianto,” jelasnnya.
Disamping itu, Ditjenpas Mashudi menyebutkan, bahwa kegiatan ketahanan pangan dan pembangunan Balai Latihan Kerja (BLK) ini adalah bagian dari transformasi pemasyarakatan yang berfokus pada pembinaan produktif dan humanis. Ini bukan hanya soal pertanian, tapi bagaimana membentuk kemandirian dan bekal keterampilan bagi warga binaan.
“Sinergi kolaborasi semacam ini punya dampak yang bermanfaat, bagi warga binaan, masyarakat sekitar, mitra kerja dan ketahanan pangan nasional kita,” tutupnya.(rel)