Warga Sering Jatuh Melintas Saat Hujan, KPK Diminta Periksa Konsultan dan Pengawas Pembangunan Jembatan di Bandar Khalipah Habiskan Biaya Rp 5,7 Miliar – Laman 2 – Sinarsergai
Daerah

Warga Sering Jatuh Melintas Saat Hujan, KPK Diminta Periksa Konsultan dan Pengawas Pembangunan Jembatan di Bandar Khalipah Habiskan Biaya Rp 5,7 Miliar

×

Warga Sering Jatuh Melintas Saat Hujan, KPK Diminta Periksa Konsultan dan Pengawas Pembangunan Jembatan di Bandar Khalipah Habiskan Biaya Rp 5,7 Miliar

Sebarkan artikel ini
Teks foto : Herman memakai topi didampingi Surya Marantika saat diwawancarai,Sabtu (19/7/2025), terkait kondisi jembatan di Kecamatan Bandar Khalipah,Sergai.

Kondisi bangunan jembatan ini sungguh membahayakan bagi masyarakat yang melintasinya, sebab sisi kiri dan kanan akses jalan, baik saat naik maupun turun dari jembatan masih terlihat berlubang besar. Kondisi jembatan ini diduga kuat akibat penimbunan yang tidak padat dan banyak tanah dan batu yang menimbun itu masyarakat.”Ujar Herman dengan nada kecewa.

T

Nada kecewa juga dilontarkan oleh Ulfa, warga Dusun IV Desa Pekan Bandar Khalipah, itu jembatan memang sulit untuk dilalui terutama saat hujan dan kondisinya sangat memeprhatinkan. Setiap pengendara baik ibu-ibu maupun kaum bapak harus ektra hati-hati melintasi jembatan miliyaran itu, jika tidak ingin mengalami terjatuh. Perlu dipertanyakan bagaimana kualitas dari perencanaan dan pengawasan terhadap proyek yang telah menghabiskan dana mencapai Lima Milyar Rupiah tersebut. Benarkah ada pengawasan  saat dikerjakannya pembangunan jembatan tersebut.Tutur Ulfa dengan nada bertanya.

Selain itu lanjutnya, apakah sudah sesuai spesifikasi atau tidak. Sebab, banyak juga saya dengar warga yang mengeluh dan mempertanyakan tentang hal tersebut. Saya selaku ibu rumah tangga, tentunya tidak begitu paham dengan pembangunan, namun dikarenakan sering melintasi jembatan saat ingin belanja, makanya saya mau berkomentar.Ucapnya.

Jika kita lihat jembatan itu sekarang yang diperkirakan sudah 1,5 tahun selesai dikerjakan itu dengan nilai uang mencapai Rp.5,7 Miliyar, jelas mengecewakan.Tegasnya.  “Jangan tunggu ada korban jiwa dulu baru bertindak. Jembatan ini dibangun untuk keselamatan, bukan sekadar penyerapan anggaran,” pungkasnya. (tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *