“Terima Kasih Pak Gubernur Bobby”: Masyarakat Puas dengan Inovasi Samsat Satu Atap di Medan Utara
MEDAN, Sinarsergai.com — Sejumlah warga Sumatera Utara yang mengurus pajak kendaraan dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor ke-2 (BBNKB 2) di Kantor Samsat Medan Utara Jalan Sekip mengaku sangat terbantu dan merasa lega.
Bagi mereka, inovasi yang diinisiasi oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Utara di bawah kepemimpinan Gubernur Bobby Nasution ini bukan sekadar efisiensi administratif, tetapi bukti nyata hadirnya pelayanan publik yang ramah dan menyelesaikan masalah masyarakat secara langsung.
Saat ditemui di area parkir lantai 5 gedung Samsat Medan Utara, Nurhalim (41), warga Helvetia, Senin (28/7) yang tengah mengurus BBNKB 2 untuk mobil pribadinya, tak bisa menyembunyikan rasa puasnya.
“Biasanya kami harus ke Ditlantas di Putri Hijau untuk cek fisik kendaraan, baru ke Samsat lagi untuk urus administrasi. Sekarang cukup datang ke sini saja, satu tempat, semua beres. Waktunya hemat, tenaga juga hemat. Ini betul-betul memudahkan kami sebagai warga,” ujarnya).
Hal senada diungkapkan Meisya (30), seorang ibu rumah tangga yang baru saja membeli sepeda motor bekas. Ia menyebut pelayanan di Samsat Medan Utara kini sangat sistematis. Setelah cek fisik di lantai atas, ia hanya perlu turun menggunakan lift dan langsung menuju ruang pengesahan dan pembayaran di lantai pelayanan.
“Petugasnya ramah, prosesnya cepat. Enggak sampai 30 menit sudah selesai semua. Ini baru namanya pelayanan publik,” kata Meisya sambil menunjukkan dokumen STNK barunya yang baru saja diterbitkan.
Menurut pantauan, sistem pelayanan satu atap yang diterapkan di gedung baru Samsat Medan Utara ini memang dirancang efisien. Mulai dari pemeriksaan fisik kendaraan, validasi data, hingga proses pembayaran dilakukan dalam satu gedung terpadu. Tidak ada lagi antre panjang di dua lokasi berbeda seperti sebelumnya.
Ruangan pelayanan dilengkapi AC, area tunggu yang nyaman, dan petugas kepolisian serta Bapenda yang profesional.
Bagi sebagian masyarakat, inovasi ini dianggap sebagai salah satu keberhasilan paling nyata dalam reformasi layanan publik di Sumatera Utara dalam beberapa tahun terakhir.
