Aceh Timur- Wakil Bupati Aceh Timur, T. Zainal Abidin, S.Pd.I., M.H., menyampaikan ucapan selamat kepada ulama kharismatik Aceh, Tgk. H. Muhammad Ali atau yang akrab disapa Abu Paya Pasi, atas penunjukannya sebagai Imam Besar Masjid Raya Baiturrahman.
Gubernur Aceh, H Muzakir Manaf (Mualem), menunjuk ulama kharismatik Aceh, Tgk H Muhammad Ali atau akrab disapa Abu Paya Pasi, sebagai Imam Besar Masjid Raya Baiturrahman yang baru.
Penunjukan ini dilakukan setelah melalui serangkaian pertimbangan dan musyawarah yang mendalam. Abu Paya Pasi direncanakan akan dikukuhkan dalam minggu ini.
Penunjukan ini adalah keputusan yang tepat. Abu Paya Pasi adalah sosok ulama berilmu, berwibawa, dan dekat dengan masyarakat. Semoga beliau dapat membawa keberkahan dan memperkuat peran Masjid Raya Baiturrahman sebagai pusat ibadah dan dakwah umat Islam di Aceh,” ujar T. Zainal Abidin kepada media ini melalui pesan WhatsApp.sabtu (9/8/2025).
“Saya mengucapkan selamat kepada ulama kharismatik Aceh, Tgk. H. Muhammad Ali atau yang akrab disapa Abu Paya Pasi, atas penunjukannya sebagai Imam Besar Masjid Raya Baiturrahman.Dengan penunjukan ini, diharapkan Masjid Raya Baiturrahman semakin berkembang dan menjadi pusat penguatan nilai-nilai keislaman di Aceh.pungkasnya
Sementara itu,Kepala Dinas Syariat Islam (DSI) Aceh, Zahrol Fajri SAg MH, membenarkan informasi penunjukan Abu Paya Pasi sebagai Imam Besar Masjid Raya Baiturrahman yang baru.
“Rencananya dalam dua hari, tapi itu belum pasti. Yang pasti dijadwalkan dalam minggu ini,” jelas Zahrol Fajri.
Profil Abu Paya Pasi
Tgk H Muhammad Ali bin Tgk H Abdul Muthalleb, atau yang lebih dikenal sebagai Abu Paya Pasi, adalah seorang ulama kharismatik Aceh. Ia lahir pada 4 Agustus 1954 di Alue Dama, sebuah desa di Aceh Utara.
Setelah menamatkan pendidikannya di Darul Huda Lhoknibong, ia mendirikan Dayah Bustanul Huda di Desa Alue Cek Doi.
Lokasi dayah yang menuju ke Paya Pasi inilah yang membuatnya kemudian dikenal dengan sebutan Abu Paya Pasi.
Selain memimpin dayah, Abu Paya Pasi juga dipercayakan menjadi salah satu Majelis Syuyukh Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh, bersama ulama kharismatik lainnya.