(Teks foto : Ketua Serikat Media Siber Indonesia ) Kabupaten Serdang Bedagai Zuhari menyerahkan bantuan Beras 5 kg, Minyak Goreng 1 kg, Gula 1 kg dan teh, kepada Misran dan Sri Waningsih, di dalam rumah Dusun I Desa Silau Rakyat, Jum’at (19/9/2025)
SERGAI,Sinarsergai.com –
Peristiwa sangat menyedihkan bahkan bisa membuat air mata menetes terjadi di Kabupaten Serdang Bedagai,Sumatera Utara. Pasalnya, Satu keluarga yang tinggal di dalam satu rumah berdinding batu dan dapur sebagian tepas sudah bolong sana sini, mengalami kesedihan dikarenakan tidak makan nasi satu hari, disebabkan tidak memiliki uang untuk membeli beras dan lauk pauk.
Kejadian itu dialami oleh Misran, (53),Sri Waningsih, (33) dan 5 orang anaknya yang merupakan warga Dusun Satu Penjemuran Desa Silau Rakyat Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Serdang Bedagai, diperkirakan sebulan yang lalu, peristiwa dialami ketika ayah lima anak itu alami lumpuh sudah 2 bulan. dan kini sudah lebih 3 bulan tidak bisa bekerja mengomben di sawah orang.
Kondisi penyakit itu kata Sri, Jum’at (19/9/2025), membuat suami saya tidak lagi bisa bekerja dan makan sehari-hari,hanya berharap sedekah dari tetangga.
Saat tidak makan nasi sekeluarga pada bulan yang lalu, kami sekeluarga terpaksa makan ubi sebagai pengganjal perut agar tidak masuk angin. Jadi, selama suami sakit lumpuh, terkadang saya mencari daun Kangkung ke sawah orang untuk direbus dijadikan lauk makan bersama nasi, terkadang ada duit beli ikan asin dan di bakar saja. Ungkap Sri dengan wajah sedih sembari menahan air mata.
Ia mengaku, bahwa 5 orang anaknya tidak ada lagi bersekolah karena tidak punya biaya. Paling besar namanya Naila berusia 13 tahun, yang keseharian menjaga adik-adiknya di rumah.
Bantuan dari pemerintah pusat, propinsi, kabupaten dan desa sebutnya, tidak pernah diperolehnya. Sebenarnya, ia sangat berharap adanya bantuan dari pemerintah, apalagi saat ini sudah 3 bulan lebih suami tidak bisa cari nafkah karena lumpuh. ucapnya.
Saya bermohon agar pemerintah memberi bantuan kepada kami sekeluarga, tolong la pak Presiden Prabowo, bantu saya ini agar bisa berobat dan anak-anak bisa makan setiap hari. Ungkap Misran dengan nada sedih sambil memegang tongkat.