Ia juga menyoroti momentum di mana semakin banyak negara besar, termasuk Prancis dan Inggris, yang mulai memberikan pengakuan terhadap Palestina. Hal ini, menurutnya, menambah bobot diplomasi yang diperjuangkan Presiden Prabowo di PBB.
Lebih jauh, Nasky menyebut sikap Presiden Prabowo merupakan bentuk nyata politik luar negeri Indonesia yang bebas-aktif dan non-blok sebagaimana diwariskan para pendiri bangsa.
“Suara perdamaian yang diserukan Presiden Prabowo menjadi epicentrum dunia untuk kembali menegakkan nilai-nilai kemanusiaan di atas segalanya,” tegasnya.
Ia menambahkan, masyarakat menaruh harapan besar agar di bawah kepemimpinan Prabowo, Indonesia lebih konsisten tampil di berbagai forum internasional setelah sempat absen lebih dari satu dekade.
“Indonesia bukan hanya ditunggu untuk menyuarakan persatuan dan perdamaian, tetapi juga diharapkan berperan sebagai penengah konflik, mendorong keadilan, menjunjung nilai demokrasi, dan memperjuangkan bangsa-bangsa yang masih terjajah,” pungkasnya.
Sebelumnya, dalam pidatonya di Sidang Majelis Umum PBB, Presiden Prabowo menegaskan dunia tidak bisa menunda lagi pengakuan terhadap Palestina sebagai negara merdeka. Ia menekankan, solusi dua negara adalah jalan paling realistis untuk mewujudkan perdamaian abadi di kawasan Timur Tengah.(rel)