Aceh Timur, sinar sergai com. Anggota DPRK Aceh Timur Junaidi atau yang akrab disapa (Ateng) dari fraksi partai Aceh bersama Joharuddin bendahara DPW Jasa Aceh Timur wilayah Peureulak
Aceh Timur-Salah seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal desa Birem Rayeuk, kecamatan Birem Bayeun, kabupaten Aceh Timur, Indah (38), akhirnya bisa pulang ke kampungnya.
Kabar kepulangan itu pertama kali disampaikan Oleh Joharuddin bendahara DPW Jasa Aceh Timur wilayah 1 Peureulak dan disampaikan kepada Anggota DPRK Aceh Timur Junaidi atau yang akrab disapa (Ateng) dari fraksi partai Aceh asal Birem Bayeun.
Indah (38) ini bercerita kepada awak media perihal kisahnya saat berada di Malaysia yang mengalami kekerasan fisik oleh majikannya.
Dalam penuturannya mengatakan,ia berangkat ke Malaysia melalui agen asal Kuala Simpang pada tanggal (5/7/2025) sampai ke Malaysia di oper lagi kepada agen di Malaysia.
Singkat cerita indah bekerja di salah satu rumah etnis Tionghoa peternakan babi, saat ia bekerja majikannya menyuruh untuk berpakaian seksi namun indah menolak “majikan saya perempuan lansia (80) dan dia juga memiliki anak mungkin berumur sekitar 55 tahun sekian dan pekerjaan saya disana memandikan hewan ternak babi”. ujarnya.
“Saya tahu pekerjaan ini haram bagi kita umat Islam namun terpaksa saya lakukan karena tidak tahu arah lagi.ironisnya lagi perlakuan kasar kerap terjadi usai anak majikan pulang kerja,”saya sering tidur di lantai serta untuk hanya disediakan Indomie.
Kurang lebih dua bulan saya bekerja di rumah tersebut pada tanggal (20/9/2025) sekitar pukul 12 siang saya melarikan diri meminta tumpangan kepada siapapun yang lewat, hingga saya mendapatkan tumpangan singgah ke mesjid untuk menyucikan diri dari hewan tersebut (Babi) serta di pimpin oleh ustad setempat.
Usai menyucikan diri lalu saya meminta bantuan kepada salah satu masyarakat setempat agar saya di bawa kekantor polisi Malaysia.
Saat di tanya oleh pihak kepolisian Malaysia saya menceritakan kronologis kejadian hingga tidak tahan lagi dengan perlakuan Majikannya, usai menceritakan kronologis tersebut, pihak kepolisian membawa saya ke KJRI kedutaan RI di Malaysia.