pemuda yaitu Teuku Nyak Arief, yang sekarang kita kenal sebagai pahlawan nasional Indonesia, ia juga menginspirasi terbentuknya pemuda PUSA,” ungkap Dr. Zulkarnain.
Di masa kini, menurutnya pemuda dihadapkan dengan beragam tantangan kehidupan global yang problematik, dan khususnya di Aceh, pemuda dituntut agar dapat lebih berperan dalam hal menjaga serta merawat perdamaian.
” Adapun tantangan perdamaian, tidak hanya berhenti pada absennya kekerasan. Pemuda Aceh dihadapkan pada realitas baru, seperti pengangguran, polarisasi sosial, radikalisme, dan memudarnya ingatan kolektif tentang pentingnya menjaga perdamaian,” ujar Dr. Zulkarnain.
Selain itu dia menambahkan, komunikasi yang baik antara pemerintah dan masyarakat terutama para pemuda perlu dibangun, khususnya demi mensukseskan Asta Cita sebagai delapan arah kebijakan strategis pembangunan nasional yang mencakup peningkatan kualitas SDM, tranformasi ekonomi, digitalisasi, tata kelola pemerintahan, dan pemerataan pembangunan.
Kemudian suasana di gedung KNPI Kota Langsa menjadi semakin hangat ketika giliran
Sekretaris KNPI Kota Langsa, Basyaruddin ST, mengisi materi dengan semangat berapi – api, membuat suasana semakin terasa hidup.
Basyaruddin memompa semangat pemuda yang hadir dalam ruangan itu dengan orasinya yang membangkitkan nalar kritis.
” Dua puluh tahun sudah Aceh damai, tapi sejarah pasti berulang, dengan waktu dan pelaku yang berbeda, saat ini kita menyaksikan ketidakadilan dan ketimpangan dimana – mana, itulah sumber konflik yang sebenarnya, jadi untuk menjaga dan merawat perdamaian diperlukan keadilan dan kesejahteraan, karena orang akan anarkis bila perutnya lapar dan diperlakukan tidak adil,” pungkas Sekretaris KNPI Kota Langsa, Basyaruddin ST.
Di akhir seminar, para perwakilan pemuda, mahasiswa dan tokoh masyarakat saat itu secara bersama – sama menandatangi dan mengikrarkan deklarasi Pemuda Aceh, yang berbunyi :
1. Kami Pemuda Kota Langsa siap menjaga perdamaian Aceh dalam bingkai NKRI.













