Aceh Timur, sinar sergai com. Kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) bidang pangan yang bersumber dari dana desa di Kabupaten Aceh Timur tahun anggaran 2025 kini menjadi sorotan tajam publik.
Pasalnya, kegiatan yang seharusnya dilaksanakan di wilayah Aceh Timur malah dipindahkan ke Kota Langsa, tanpa alasan jelas dan terkesan dipaksakan.
Informasi yang diterima media ini menyebutkan, setiap gampong mengirim dua orang peserta dari kelompok tani untuk mengikuti pelatihan tersebut. Ironisnya, meski seluruh anggaran berasal dari dana desa Aceh Timur, para peserta justru harus melakukan perjalanan jauh ke luar daerah.
Padahal pada gelombang pertama, kegiatan Bimtek yang sama dilaksanakan di Hotel Royal Idi, Aceh Timur, dan berjalan lancar tanpa kendala. Namun secara mengejutkan, gelombang kedua dipindahkan ke salah satu hotel di Kota Langsa, menimbulkan banyak tanda tanya.
“Ini sangat tidak masuk akal. Anggarannya dari dana desa Aceh Timur, tapi acaranya malah di Langsa. Apa tidak ada lagi hotel di Aceh Timur? Ini jelas-jelas mengabaikan asas manfaat bagi daerah, ujar salah satu peserta dengan nada kesal, jumat (24/10).
Peserta lain juga mengaku kecewa karena pemindahan lokasi bukan hanya menyulitkan, tapi juga menimbulkan dugaan adanya kepentingan tertentu di balik pemilihan tempat tersebut.
“Kami hanya petani, disuruh ikut Bimtek, tapi kok dibuat jauh-jauh ke Langsa. Kalau memang untuk pembinaan, kenapa tidak diadakan di Aceh Timur saja seperti sebelumnya? ungkapnya.
Selain memberatkan peserta, pemindahan lokasi kegiatan juga dinilai menghilangkan potensi ekonomi lokal. Dengan pelaksanaan di luar daerah, pelaku usaha seperti hotel, katering, dan transportasi di Aceh Timur justru tidak mendapat dampak ekonomi dari kegiatan yang dibiayai oleh uang rakyat sendiri.
Sejumlah tokoh masyarakat mengecam kebijakan tersebut dan meminta Inspektorat dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Gampong (DPMG) Aceh Timur untuk segera turun tangan memeriksa kejelasan penggunaan anggaran.













