Sebelumnya, Project Director Tol Sibanceh PT Hutama Karya, Slamet, melaporkan bahwa pembangunan tol pada seksi Padang Tiji–Seulimuem masih membutuhkan penyelesaian empat akses perlintasan tidak sebidang dan perbaikan tiga lereng tegak agar dapat memenuhi Uji Layak Fungsional. Pekerjaan tersebut terkendala pada 22 bidang tanah prioritas yang belum selesai ganti rugi tanam tumbuhnya.
Camat Padang Tiji, Asriadi, menuturkan bahwa area tanaman tumbuh yang dilintasi jalan tol meliputi dua gampong, yakni Pulo Hagu dan Jurong Cot Paloh. Di Pulo Hagu, dari 191 persil tanah, sebanyak 23 sudah dibayar, 60 telah teken namun belum dibayar, dan sisanya masih menolak. Di Jurong Cot Paloh, dari 49 persil tanah, 19 sudah dibayar, 15 sudah teken namun belum dibayar, dan sisanya belum menyetujui pembebasan.
Selain Wagub Aceh, pertemuan tersebut turut dihadiri Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI Joko Hadi Susilo, Wakil Bupati Pidie Alzaizi, unsur Forkopimda Aceh dan Pidie, Danrem Lilawangsa, Asisten I Sekda Aceh, para Kepala SKPA, Kepala BPN Pidie, serta unsur Pemerintah Kabupaten Pidie.
Hadir pula Geuchik Gampong Pulo Hagu, Edi Safriadi, dan Geuchik Gampong Jurong Cot Paloh, Anwar, yang wilayahnya terdampak langsung oleh pembangunan jalan tol.
Zainal













