Dalam refleksinya, Hayatsyah menekankan bahwa Al Jam’iyatul Washliyah, yang berdiri di Medan pada 1930, kini telah tumbuh menjadi organisasi besar dengan kontribusi nyata di bidang pendidikan, dakwah, dan sosial-ekonomi keumatan. Ribuan lembaga pendidikan dan amal usaha telah menjadi bagian dari kiprah panjang organisasi ini.
“Momentum HUT ke-95 ini menjadi sarana refleksi, konsolidasi, dan penguatan peran organisasi. Al Washliyah telah memberi kontribusi besar kepada umat, dan semoga rangkaian kegiatan tahun ini melahirkan semangat baru bagi kader dan warga Al Washliyah,” ujarnya.
Ia juga mengajak seluruh warga dan simpatisan untuk mendukung kelancaran seluruh kegiatan. “Kami berharap perayaan ini dapat mempertegas peran Al Washliyah sebagai pelopor dakwah Islam Rahmatan Lil ‘Alamin yang menyejukkan, mencerdaskan, serta memupuk persatuan demi kemajuan agama, bangsa, dan negara.”
Dengan tema “Kolaborasi dan Inovasi Al Washliyah untuk Indonesia Maju”, peringatan HUT ke-95 bukan sekadar seremonial, tetapi juga peneguhan visi organisasi memasuki abad kedua. “Di usia 95 tahun, Al Washliyah akan terus menjadi cahaya Washliyah—penghubung—antara harapan umat dan rahmat Allah SWT di bumi Indonesia,” tutur Hayatsyah menutup wawancara, seraya menggemakan semangat perjuangan: “Hiduplah Washliyah zaman berzaman.” (rel)
