Dengan bobot hampir 20 ton, ambal ini diproduksi khusus di Turki dengan desain yang diselaraskan dengan arsitektur serta ornamen interior Masjid Agung Sumatera Utara.
Donasi senilai sekitar Rp 3,2 miliar untuk pengadaan ambal ini dihimpun oleh Relawan Perempuan Pembangunan Masjid Agung Sumatera Utara (RPPMAS) yang diketuai Sonda Sari Batubara. Sebagian besar dana berasal dari infak ASN Pemprov Sumut yang secara konsisten menyisihkan sebagian TPP mereka sebagai bentuk kepedulian terhadap pembangunan rumah ibadah.
Sebelumnya, Ketua Panitia Pembangunan Masjid Agung Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, menyampaikan bahwa keberhasilan pengadaan ambal tersebut merupakan bukti kuatnya kolaborasi umat. “Masjid ini milik umat. Kekompakan dan keikhlasan semua pihak—pengurus, relawan, dan masyarakat—adalah kunci utama,” ujarnya dalam rapat pengurus BKM.
Edy menegaskan, sumbangan ambal dari masyarakat menjadi simbol kebersamaan dan kecintaan umat terhadap syiar Islam. “Semangat berbagi ini patut diapresiasi dan diharapkan terus tumbuh hingga pembangunan masjid benar-benar tuntas,” katanya.
Pemasangan ambal Turki ini diharapkan tidak hanya memperindah masjid, tetapi juga semakin menguatkan ikatan spiritual jamaah serta menumbuhkan rasa memiliki bersama terhadap Masjid Agung Sumatera Utara sebagai pusat ibadah dan peradaban umat













