Ia menegaskan, BNPB akan terus mengirimkan mobil tangki air dan membangun sumur bor di wilayah yang terdampak. Selain itu, pihaknya juga akan mengerahkan dukungan mobil tangki dari TNI, Polri, maupun menyewa dari pihak lain demi mempercepat pemulihan pascabencana banjir di Aceh Timur.
“Kami memfokuskan penanganan di wilayah Sumatera Utara dan Aceh, karena Aceh mengalami dampak bencana banjir dan longsor yang lebih parah,” Tambahnya.
Lebih lanjut, Suharyanto menyampaikan bahwa BNPB juga akan menyiapkan hunian sementara bagi warga yang mengungsi. Pemerintah akan memberikan pilihan kepada masyarakat, apakah menempati hunian sementara yang disediakan atau tinggal sementara di rumah keluarga dan sanak saudara.
“Setiap kepala keluarga terdampak akan menerima bantuan sebesar Rp600 ribu per bulan selama enam bulan. Selanjutnya, kita akan melihat kondisi di lapangan untuk menentukan solusi terbaik, termasuk opsi hunian sementara,” Ungkapnya.
Dalam upaya memperkuat penanganan di lapangan, BNPB juga telah meminta dukungan Panglima TNI untuk mengirimkan personel tambahan guna membantu masyarakat terdampak banjir dan longsor. Untuk warga yang rumahnya rusak berat atau hilang total, pemerintah membuka kesempatan bagi masyarakat untuk menunjukkan lokasi tanah sebagai tempat pembangunan rumah pengganti.
Kegiatan yang dipusatkan di Pendopo Bupati Aceh Timur tersebut turut dihadiri Deputi Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB Jarwansyah serta Kolonel Santosa selaku Kepala Korps Protokol BNPB RI. Kunjungan ini diharapkan mampu mempercepat proses pemulihan dan menghadirkan harapan baru bagi masyarakat Aceh Timur yang tengah berjuang bangkit dari bencana.
Zainal













