DELI SERDANG,Sinarsergai.com – Bupati Deli Serdang HM Ali Yusuf Siregar dan Sekretaris Daerah (Sekda) H.Timur Tumanggor,S.Sos,MAP, keluarga bersama ribuan umat Islam melaksanakan shalat Idul Fitri 1445 H di Lapangan Tengku Raja Muda di Lubuk Pakam,Kabupaten Deli Serdang,Sumatera Utara, Rabu (10/4/2024) pagi dengan Imam, Dr H Tuah Sirait MHI.
Mengawali duduk dan tafakur di atas Sajadah Tanah Deli yang berkah ini, sembari mendengarkan suara takbiran yang saling sahut sahutan itu sambil mengenang nikmat Allah SWT yang sudah dan sedang kita rasakan bersama yakni nikmat iman dan Islam, demikian juga nikmat silaturahmi saat ini saling menyapa satu dengan yang lainnya, maka lahirlah gerakan lisan masing-masing dengan ucapan Alhamdulillahi rabbil alamin.
“Sebagai rasa syukur atas berbagai nikmat yang Allah berikan kepada kita, dengan harapan nikmat-nikmat Allah akan tercurah sebanyak-banyaknya dalam aktivitas dan karya dalam mengarungi kehidupan pada 11 bulan yang akan datang,” kata Ustadz Dr H Sarmadan Nur Siregar MPd saat pembuka Khutbahnya.
Lebih lanjut, Ustadz Dr H Sarmadan Nur Siregar MPd diantara lain juga mengatakan, jiika nikmat Allah kita abaikan, apalagi sengaja disalahgunakan maka keberkahan akan terhapus dan bahkan malapetaka yang menimpa manusia dalam perjalanan hidupnya. “Semoga kita mendapatkan syafaat Nya baik diatas dunia yang fana ini yang penuh dengan senda gurau. Apalagi nantinya di Yaumil ishar dan Yaumil masyarakat,” terangnya
Sangat terasa indah ketika di akhir ramadan kalimat takbir, tahmid dan tahlil berkumandang di seluruh dunia, sebagai pertanda bahwa ramadan telah meninggalkan kita, rasa haus dahaga dan lapar itu telah berhasil dilewati, kemesraan keluarga berbuka dan sahur bersama telah berlalu, nilai kebajikan saat memberi di bulan ramadan, Darus Al-Quran sangat terasa indah, saling bersahut-sahutan antara masjid dengan masjid yang lain, pelaksanaan penyerahan zakat fitrah kepada para Amilin yang untuk disampaikan kepada para Mustahiq telah berlalu, demikian juga penyantunan anak yatim berbagai dengan para dhuafa sungguh terasa indah.
Saat ini, sampai 11 bulan yang akan datang kita akan berada di posisi, profesi kita masing-masing. Para petani, pedagang, tukang bangunan, pelajar, santri, kondektur, nelayan, buruh, pemimpin perusahaan, pengelola UKM, pengendali ormas keagamaan tentu tidak kalah pentingnya para ASN selaku penyelenggara negara dan pemerintahan, ormas kepemudaan, ormas kemasyarakatan, wakil-wakil rakyat, penegak hukum dan lain-lain untuk berjuang bekerja keras menghadapi peluang dan tantangan bahkan mungkin menghadapi ancaman. Namun kita tetap tegar dan optimis tugas dan tanggung jawab kita mampu membawa kebajikan dan perubahan arah yang lebih baik dengan tetap berada di bawah bendera amanah.
Akhirnya keberadaan kita sebagai makhluk sosial yang tidak pernah lepas dari khilafah dan salah, maka dibulan Syawal ini mari saling bermaafan satu samal lain dan bersilaturahmi ke rumah-rumah tetangga, bertemu dengan keluarga dan handai tolan yang mungkin punya rezeki bersiap untuk pulang kampung berziarah ke makam yang telah berpulang.