(Teks foto : Perwakilan Satma AMPI Deli Serdang bertemu dengan perwakilan Kajari Deli Serdang belum lama ini di Kantor Kejari Deli Serdang.)
DELI SERDANG,Sinarsergai.com – Dua Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bekerja di Pemerintah Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut), terdiri dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) berinisial AK dan Bendahara E, keduanya telah di tahan Kejaksaan Negeri (Kejari) Deli Serdang pada April 2024 yang lalu terkait persoalan dugaan penyalahgunaan anggaran Sosialisasi Bencana Alam di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Deli Serdang pos anggaran tahun 2023. Akibat perbuatan keduanya, negara mengalami kerugian sebesar Rp. 856.538.804.
“Masalah tersebut diminta kepada Kepala Kejaksaan Negeri Deli Serdang untuk terus mengusutnya hingga tuntas sampai keakarnya.” Kita yakin pihak Kejari Deli Serdang mampu membongkar perbuatan melawan hukum ini hingga tuntas, jangan setengah-setengah mengusutnya. Tegas Ketua Satma (Satuan Mahasiswa) Kabupaten Deli Serdang Bachreindi ,Rabu (15/5/2024).
Dalam hal ini masyarakat tentunya sangat mendukung Kejari Deli Serdang membasmi praktik yang merugikan negara dan melawan hukum. Tapi sebut Bachreindi, tidak hanya terhadap dua ASN (Aparatur Sipil Negara). Mungkin saja ada pihak yang belum tersentuh dan dimintai keterangan terkait persoalan dugaan dana sosialisasi bencana alam.
Sebagai keseriusan Satma AMPI memberikan dukungan terhadap Kejari, baru-baru ini kita telah layangkan surat kepada Kajari Deli Serdang untuk mengusut persoalan tersebut hingga tuntas.
Diharapkan kata Bachreindi, Kajari dapat menindaklanjutinya. Jika tidak berkenan menindaklanjutinya, maka bentuk dukungan selanjutnya Satma AMPI akan melaksanakan aksi unjukrasa di depan Kantor Kejari Deli Serdang. Dengan aksi tersebut Kajari Deli Serdang tidak merasa takut untuk mengusutnya dan yakinlah bahwa masyarakat sangat mendukung Kejari mengusut persoalan tersebut.
Di tempat terpisah, Kajari Deli Serdang yang diwakili Kasubsi Edi Sanjaya saat bertemu dengan perwakilan Satma AMPI Deli Serdang belum lama ini mengatakan, masalah ini masih dalam tahap proses, dan tidak tertutup kemungkinan bisa saja nanti akan bertambah lagi tersangka baru, itu pun melihat perkembangan dalam proses nanti. Jelasnya. (Sam)
